Berita Pendidikan

Disdikbud Kendal Belum Restui Keinginan Orangtua Siswa, Simulasi KBM Tatap Muka Masih Dilarang

Penulis: Saiful Masum
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi.

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Disdikbud Kabupaten Kendal kembali menahan simulasi pembelajaran tatap muka.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi di tengah polemik adanya simulasi pembelajaran tatap muka beberapa daerah di Jawa Tengah.

Kata Wahyu, Disdikbud Kabupaten Kendal belum akan melakukan simulasi maupun pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat.

Sekda Moh Toha: Bila Dirata-rata Tiap Hari Ada 10 Kasus Baru Positif Corona di Kendal

Pengelola Wisata Abai Protokol Kesehatan, Pemkab Kendal Tak Segan Tutup Paksa

Masih Ada 377 Pekerja yang Dirumahkan di Kendal, Disnaker Coba Upayakan Hal Ini

Lingkungan Pendopo Setda Kendal Dibenahi Lagi, Bagian Tengah Taman Dikonsep Mirip Bunga Teratai

Hal tersebut berlaku dari sekolah tingkat PAUD hingga SMP sederajat selagi kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal belum mereda.

"Prinsip kami patuhi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang panduan pembelajaran saat pandemi."

"Kami tidak mau melanggarnya, apalagi Kendal saat ini masih zona merah," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (11/9/2020).

Wahyu menyadari banyaknya orangtua yang menginginkan pembelajaran tatap muka.

Sebagaimana evaluasi pembelajaran yang dilakukan Disdikbud Kabupaten Kendal beberapa waktu lalu.

Dimana 72 persen orangtua siswa menginginkan pembelajaran tatap muka diaktifkan.

Satu faktornya adalah beban yang semakin berat dipikul orangtua siswa saat pembelajaran secara daring maupun luring terus diterapkan.

Kata Wahyu, Disdikbud Kabupaten Kendal pun sudah mempersiapkan formula pembelajaran tatap muka manakala siap untuk diterapkan di tengah pandemi.

Hanya saja, pihaknya menunggu perkembangan Covid-19 di wilayah sekitar dengan pertimbangan minimal sudah dinyatakan sebagai zona kuning ataupun hijau.

"Kalaupun untuk simulasi dengan mendatangkan anak-anak, itu nanti pada saatnya."

"Minimal zona kuning atau zona hijau."

"Itupun kami harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan kepala daerah," ucapnya.

Pihaknya berjanji akan segera menyampaikan informasi sedetail mungkin bersama dengan skema pembelajaran tatap muka jika situasi sudah mendukung.

Pada nantinya, orangtua juga sebagai penilai apakah skema yang diusulkan diterima dan didukung untuk diterapkan.

Karena kata Wahyu, dalam situasi saat ini, kesehatan dan keselamatan para siswa menjadi hal yang utama serta tidak boleh dianggap sepele.

"Kami berkata, ini opsi yang terbaik saat ini yang bisa dilakukan."

"Sembari fokus persiapkan sarana dan prasarana pendukung kesehatan di sekolah," ujarnya.

Selain itu, Disdikbud Kabupaten Kendal fokus menyiapkan serta menyesuaikan kurikulum darurat sebagai bahan ajar siswa.

Pihaknya juga menyiapkan beberapa diseminasi atas kreativitas dan inovasi para guru penggerak dalam melakukan pembelajaran jarak jauh.

"Karena itu, kami mohon pengertian dan pemahamannya dengan situasi dan kondisi darurat ini."

"Pada waktunya, kami akan coba kembalikan sistem pembelajaran secara bertahap ke bentuk semula," ucapnya. (Saiful Ma'sum)

28 SMP dan 109 SD Bakal Jadi Pilot Project KBM Tatap Muka di Cilacap

Sisi Lain Kades Viral di Banjarnegara, Tubuh Hoho Alkaf Dipenuhi Tato: Saya Lagi Puasa Daud

Cerita Bripka Hartono Inisiasi Bangun TPQ di Banjarnegara, Sempat Takut Bebani Warga Karena Pandemi

Kisah Didi Khomsa Asal Banjarnegara, Guru Patungan Bantu Biaya Urus Registrasi KIP Kuliah di Unnes

Berita Terkini