TRIBUNBANYUMAS.COM - Update jumlah kasus virus corona terus menunjukan kenaikan hingga Senin (8/62020) kemarin.
Saat ini di Kota Lunpia ini ada 225 orang yang menderita Covid-19, jumlah tertinggi sejak kasus pertama hadir di Semarang.
Jumlah itu diprediksi bisa terus meningkat seiring digencarkannya swab massal dan Rapid Test massal di wilayah Kota Semarang.
• Hanya Ada Dua Zona Hijau Virus Corona di Jateng yang Boleh Membuka Kembali Sekolah
• Jadwal Acara TV Hari Ini Selasa 9 Juni 2020 di Trans TV, Trans 7, RCTI, ANTV, GTV, dan Lainnya
• Perburuan Lautaro Martinez Belum Beres, Barcelona Incar Bintang Borussia Dortmund
• Perburuan Lautaro Martinez Belum Beres, Barcelona Incar Bintang Borussia Dortmund
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut kenaikan jumlah kasus tersebut dipicu karena adanya penambahan klaster-klaster baru Covid-19 seperti pasar tradisonal, swalayan dan perbankan usai dilakukan tes massal.
"Penderita Covid-19 ada 225 orang. Ini rekor tertinggi di Kota Semarang."
"Kemudian angka kesembuhan ada 295 orang dan meninggal dunia ada 45 orang," kata Hendi, sapaan Hendrar, di Kantor Wali Kota Semarang, Senin (8/6/2020).
Hendi menuturkan melalui strategi tes massal selama diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) jilid 3 ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Harapan kami pada saat ditemukan klaster-klaster penderita baru akan memudahkan kita melakukan sekat-sekat terutama memutus mata rantai," tandasnya.
Sebelumnya, Hendi memutuskan untuk menutup pasar tradisional seperti Pasar Karangayu dan Pasar Mangkang dalam pekan ini usai ditemukan pedagang positif Covid-19.
Penutupan tersebut dilakukan sebagai upaya sterilisasi pasar guna mencegah penularan Covid-19.
Selain itu, Hendi juga akan menutup salah satu swalayan di Kota Semarang karena ada kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi dari hasil swab test yang dilakukan di lokasi tersebut.
Meski belum menyebutkan secara detail swalayan yang dimaksud, namun Hendi memastikan penutupan akan dilakukan pada Selasa, 9 Juni 2020.
• Akhirnya PSBB di SUrabaya Raya Tak Diperpanjang, Sekda Jatim: Masa Transisi New Normal Dua Pekan
• Empat ASN Pemkab Purbalingga Negatif Covid-19, Tiga Lainnya Masih Tunggu Hasil Tes Swab
• ASN Pemkab Kendal Sudah Wajib Ngantor, Kalau Hamil Maupun Sakit Boleh dari Rumah
• Dua Perusahaan Daerah di Kendal Bakal Berganti Status dan Nama
Bahkan Hendi menekankan apabila pengelola swalayan enggan melakukan penutupan, maka Pemerintah Kota Semarang akan mengambil tindakan untuk menutup paksa.
"Ada satu swalayan yang akan kita tutup besok, saya belum bisa menyebutkan namanya, tapi dalam rapat saya putuskan, kalau yang bersangkutan pengunjungnya ada positif, kemudian tidak mau menutup, besok segera tutup paksa."
"Jangan sampai kemudian pemikiran kok berat sebelah," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Covid-19 Capai 225 Orang, Walkot Semarang: Ini Rekor Tertinggi",