Berita Kesehatan

RSUP Kariadi Semarang Tunjukkan Tren Penurunan Pasien Covid-19, Dinkes Jateng Beberkan Penyebabnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TINJAU FASILITAS - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo (kanan) didampingi Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang Arianti, meninjau fasilitas untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/1).

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Angka pasien positif corona di RSUP dr Kariadi Semarang terus mengalami penurunan cukup pesat.

Itu bila dibandingkan dengan awal-awal pandemi virus corona melanda Jawa Tengah.

Pada saat itu, data menunjukkan jika RSUP dr Kariadi Semarang selalu menempati urutan pertama sebagai rumah sakit yang paling banyak merawat pasien virus corona.

Meski begitu, sejauh ini RSUP dr Kariadi Semarang tak lagi berada di papan atas sebagai rumah sakit yang banyak merawat pasien corona.

Lokawisata Baturraden dan Hutan Pinus Limpakuwus Siap Sambut New Normal

Pencabulan Anak Bawah Umur di Banyumas, Organ Vital Mereka Diraba-raba Pelaku Saat Mandi di Sungai

DPRD Tuding Pemkab Semarang Lalai, Hilangnya Rp 10 Miliar Bansos Pemprov Jateng, Sekda Jawab Begini

Pejabat Baru Lapas Cilacap dan Nusakambangan Dilantik, Berikut Daftar Lengkapnya

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, RSUP dr Kariadi mengalami penurunan jumlah pasien corona.

Sebab, katanya, saat ini hampir seluruh rumah sakit di Jawa Tengah sudah mampu menangani pasien corona.

"Sekarang menurun karena sudah banyak rumah sakit yang mampu untuk melakukan perawatan Covid-19 ini."

"Pada awalnya memang belum banyak rumah sakit yang mampu sehingga awalnya terkonsentrasi di RSUP dr Kariadi Semarang dan RSUD dr Moewardi Surakarta."

"Tetapi sekarang ini, semua rumah sakit di kabupaten/kota mempunyai kemampuan perawatan Covid-19 itu secara baik," ungkap Yulianto kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (3/6/2020).

Ia menambahkan, saat ini ruang isolasi di tiap-tiap rumah sakit di daera juga sudah memadai untuk menangani pasien yang terpapar virus corona.

Sehingga tak perlu lagi harus dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang.

"Ketersediaan ruang isolasi itu juga cukup banyak, alat-alatnya juga semakin komplit, alat-alat APD juga cukup."

"Artinya tidak seperti di awal-awal dulu kita mencari APD itu sulit."

"APD menjadi barang mewah karena sulit didapat," kata Yulianto.

"Sekarang relatif lebih mudah sehingga rumah sakit di seluruh pelosok Jawa Tengah ini mampu memiliki perawatan Covid-19."

"Sehingga tidak terkonsentrasi di satu rumah sakit."

"Contohnya di RSUP Kariadi. Sehingga apabila terjadi penurunan jumlah yang dirawat," jelasnya.

Begini Cara Harimau Sumatera Menyapa Pengunjung TSTJ Solo, Siaran Virtual Selama 30 Menit

Ini Daftar Harga Ponsel Xiaomi Rekomended Sepanjang Juni 2020

Simak Mekanisme PPDB Kota Semarang, Siswa Berprestasi Dapat Hak Khusus Pilih Sekolah

Diusulkan Tahun Ajaran Baru Mulai Awal 2021, Begini Pertimbangan Wali Kota Solo

Adapun data terbaru di website corona.jatengprov.go.id pada Rabu (3/6/2020) malam, RSUP dr Kariadi Semarang saat ini merawat total 16 pasien Covid-19.

Angka ini sebetulnya kembali naik, sebab dalam website yang sama pada beberapa hari sebelumnya.

Jumlah pasien corona yang dirawat di RSUP Kariadi Semarang tak mencapai dua digit angka.

Update Data Jateng

Angka kasus virus corona di Jawa Tengah masih terpantau cukup tinggi hingga Rabu (2/6/2020) petang.

Dikutip dari website corona.jatengprov.go.id pukul 18.00, angka penyebaran virus corona di Jawa Tengah masih berada di angka 1.551 kasus positif corona.

Lebih tinggi dari angka pada hari sebelumnya yakni 1.520 kasus

Dari data tersebut, 579 di antaranya, saat ini masih dalam perawatan dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Jawa Tengah.

Angka tersebut sekaligus menunjukkan adanya peningkatan jumlah pasien positif Covid-19, dari hari sebelumnya.

Sementara 868 di antaranya saat ini sudah dinyatakan sembuh dari corona.

Sedangkan 104 lainnya dinyatakan meninggal.

Terkait jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), saat ini sudah ditemukan 5.855 kasus.

739 PDP masih dirawat, 4.303 sembuh, dan 813 meninggal.

Untuk orang dalam pengawasan (ODP), jumlahnya mencapai 36.036 kasus.

1.222 berstatus dalam pemantauan, dan 34.814 selesai pemantauan. (F Ariel Setiaputra)

Diduga Langgar Kode Etik, ASN Pemkab Purbalingga Laporkan Bawaslu ke DKPP

Ini Jadwal Penyerahan Bansos Pemkot Semarang Periode Juni 2020

Fatwa MUI Jateng Diterbitkan Pekan Ini, KH Ahmad Darodji: Umat Sudah Rindu Jumatan di Masjid

Resmi, UKSW Salatiga Buka Prodi Magister Sains Data, Tahun Pertama Cuma Terima 30 Mahasiswa

Berita Terkini