TRIBUNJBANYUMAS.COM, KAJEN - 7 orang pelaku pengeroyokan petugas Covid-19 desa di depan posko Covid-19 perbatasan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Banjarnegara yang masuk di Desa Kaliboja, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan ditetapkan menjadi tersangka.
"7 pemuda yang kemarin pada hari Minggu (24/5/2020) sekitar pukul 14.45 WIB melakukan pengeroyokan sekarang sudah jadi tersangka," kata Kapolres Pekalongan AKBP Aris Tri Yunarko saat ditemui Tribunjateng.com, Selasa (26/5/2020).
Menurutnya, pengeroyokan terhadap penjaga pos Covid-19 terjadi karena sekelompok pemuda yang akan bersilahturahmi ke tempat saudara di Desa Kaliboja menolak diperiksa kesehatan.
"Korban pengeroyokan ada tiga dan mengalami luka-luka ringan saja," ujarnya.
• Kemenkumham Sebut Wawancara Deddy Corbuzier dengan Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Melanggar
• Remaja Ini Pukul dan Perkosa Gebetannya yang Berusia 15 Tahun di Toilet
• Transgender di Perancis Menangi Pemilihan Wali Kota, Begini Programnya
• Truk Terperosok ke Jurang Sedalam 10 Meter Saat Dikendarai Gadis Berusia 14 Tahun
Kemudian, untuk ketujuh tersangka akan dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap orang yang dilakukan secara bersama-sama.
"Ancaman hukumannya yaitu 7 tahun kurungan penjara," imbuhnya.
AKBP Aris menambahkan, untuk situasi kondisi di posko Covid-19 desa seusai kejadian terjadi tersebut, saat ini kondisi desa kondusif dan sudah normal seperti biasanya.
Terpisah salah satu tersangka Pri Handoyo (21) mengatakan, ia melakukan pengeroyokan karena ditolak masuk desa
"Awalnya saya dan rombongan ditolak masuk Desa Kaliboja oleh para petugas Covid. Selang beberapa waktu, terjadi adu mulut dan salah seorang petugas melempar traffic cone. Lalu saya langsung emosi hingga pengeroyokan," kata Pri.
Pri mengungkapkan, ia datang ke Desa Kaliboja karena ingin bersilahturahmi ke tempat saudara.
"Kami menyesal dan saya minta maaf atas kejadian ini," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, menolak diperiksa kesehatan, sekelompok pemuda mengeroyok petugas Covid-19 desa.
Kejadian ini terjadi, di depan posko Covid-19 perbatasan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Banjarnegara yang masuk di Desa Kaliboja, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.
"Betul mas, pengeroyok tersebut terjadi di Desa Kaliboja, pada hari Minggu (24/5/2020) sekitar pukul 14.45 WIB."
"Petugas jaga pos Covid-19 desa tersebut dikeroyok sekelompok pemuda Desa Tanggeran, Kecamatan Paninggaran," kata Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Poniman saat dihubungi Tribunjateng.com, Senin (25/5/2020).
Menurut AKP Poniman, untuk kronologinya sekelompok pemuda tersebut rencananya akan bersilahturahmi ke tempat saudara yang ada di Desa Kaliboja.
Kemudian, pada saat akan masuk Desa Kaliboja di depan posko Covid-19 dihentikan oleh petugas posko Covid-19 yang bernama Sarwo. Lalu, petugas menyuruh sekelompok pemuda tersebut untuk turun dari kendaraan karena akan dilakukan pemeriksaan penyemprotan di kendaraan yang dibawa.
"Mendengar penjelasan petugas, rombongan tidak menerima penjelasan dan memaksa masuk tanpa melalui protokol Covid-19 dan akhirnya terjadi adu mulut. Salah satu orang diantara kelompok tersebut, melempari pos dengan batu dan melakukan pemukulan terhadap pegasus Covid-19 tingkat desa."
• Begini Skenario Ganjar untuk Penerapan New Normal di Jawa Tengah
• Wilayah Banyumas Raya Diguyur Hujan Lebat Malam Nanti, Simak Prakiraan Cuaca Menurut BMKG Hari Ini
• Kendaraan Dari Luar Kota Dilarang Melintasi Purwokerto
• Siap-siap! Jika Ketahuan Menerbangkan Balon Udara Kamu Akan Dipenjara 2 Tahun dan Denda Rp 500 Juta
"Diduga pemuda yang melakukan pengeroyokan tersebut dalam keadaan mabuk," ujarnya.
Kasat Reskrim mengungkapkan, melihat kejadian tersebut Satreskrim Polres Pekalongan sudah mengamankan yang diduga pelaku sebnyak 8 orang.
Saat ini, mereka masih dimintai keterangan oleh petugas di Mapolres Pekalongan dan pada kejadian ini satu orang menjadi korban pengeroyokan.
"Dari hasil pemeriksaan 7 orang menjadi pelaku pengeroyokan. Korban pengeroyokan bernama Sarwo dan mengalami luka memar dan lecet pada tubuhnya.
Pihaknya menambahkan, untuk situasi kondisi di posko Covid-19 desa seusai kejadian terjadi tersebut, saat ini kondisi desa kondusif dan sudah normal seperti biasanya. (Dro)