Pada saat akan mengamankan diri dari kericuhan massa, Kapolsek Pelepat AKP Suhendri mengalami luka tusuk di bagian bokong. Sementara, 7 personel polisi lainnya disandera.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAMBI - Razia tambang ilegal, tepatnya penambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, pada Jumat (10/5/2020) pukul 09.00 WIB berujung ricuh.
Kapolsek Pelepat ditusuk, serta total 7 polisi disandera oleh warga yang diduga sebagai penambang ilegal.
Sejumlah personel kepolisian diback-up oleh anggota TNI pun dikirimkan ke lokasi guna menyelamatkan Kapolsek dan membebaskan sandera.
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, mengatakan peristiwa itu berawal dari adanya postingan di status media sosial Facebook.
• 23 ASN Purbalingga Melawan! Laporkan Balik Bawaslu ke DKPP, Kuasa Hukum: Tidak Profesional
• Pemkab Banjarnegara Gelontor BLT Rp50,4 Miliar, Sekda: untuk 20.000 KK Terdampak Corona
• Siswi SMP Diperkosa di Kandang Ayam, Anggota DPRD Datang Coba Sogok Rp1 Miliar Keluarga Korban
• Sampang Tak Lagi Hijau, Seluruh Wilayah di Jawa Timur Sekarang Zona Merah Covid-19
Dituturkan, postingan tersebut dimuat atas nama Abunyani Yani, di sebuah grup yang bernama "Bungo Bebas Bicara".
Tulisan yang diposting pada 7 Mei 2020 itu menyebutkan tentang adanya aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Jambi.
"Jadi berawal dari postingan itu, tim dari Unit Tipidter Polres Bungo mendapat informasi dan langsung melakukan penyelidikan bersama dengan personel Polsek Pelepat, jumlah personel 13 orang," kata Kuswahyudi, pada Senin (11/05) siang.
Berdasarkan informasi tersebut, personel langsung melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) lokasi PETI di Bungo, tepatnya di Desa Batu Kerbau.
Selanjutnya pada Minggu, 10 Mei 2020, pukul 09.00 WIB, tim dari Unit Tipidter Polres dan Polsek Pelepat memasuki area pertambangan.
Di sana, tim menemukan adanya alat berat yang digunakan orang-orang yang melakukan penambangan tanpa izin.
"Tapi sudah tidak ada aktivitas disana, hanya peralatannya saja yang kita temukan di lokasi," imbuhnya
Pada saat di lokasi, sebelum kericuhan terjadi, tim berhasil melepaskan perangkat komputer dari alat berat tersebut.
Kemudian, petugas meninggalkan lokasi untuk keluar menuju arah Polsek Pelepat dengan jarak tempuh sekira kurang lebih dua jam.
Dalam perjalanan, saat melewati Desa Belukar Panjang, tim dihalangi sekira 600 orang, yang merupakan masyarakat Desa Belukar Panjang.
"Pada saat itulah terjadi keributan antara petugas dan masyarakat desa," ujarnya.
"Kendaraan tim dari polres dirusak oleh masyarakat. Sehingga melihat situasi mulai memanas, personel gabungan yang di dalam lokasi berusaha mengamankan diri ke arah camp PT Prima Mas Lestari (PML)," terang Kuswahyudi.
Pada saat akan mengamankan diri dari kericuhan massa, Kapolsek Pelepat AKP Suhendri mengalami luka tusuk di bagian bokong.
Kapolsek dilarikan delapan personel untuk mengamankan diri di camp PT PML.
Sementara itu, tujuh orang lainnya dari personel gabungan Polsek dan polres, masih disandera masyarakat Desa Belukar Panjang.
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• 45 Perusahaan di Cilacap PHK Ratusan Karyawan karena Pandemi Corona, Sekda: Kami Beri Bantuan
• Penyalur ABK yang Jenazahnya Dilarung ke Laut Berkantor di Pemalang, Diduga Perusahaan Ilegal
• Update Virus Corona Banjarnegara: Alhamdulillah 3 Pasien Sembuh, Kasus Positif Covid-19 Bertambah 2
Kirim TNI untuk Bebaskan Sandera
Kuswahyudi mengatakan kondisi terkini tim gabungan dari Polres Bungo, dibantu Kodim Muara Bungo serta personel Ditreskrimsus Polda Jambi dan Brimob Den B Pamenang dipimpin Kapolres Bungo beserta Dandim, menuju Desa Belukar Panjang untuk membebaskan personel yang sempat disandera.
Usaha pembebasan sandera itu berhasil tanpa ada perlawanan dan korban.
"Untuk kasus ini, pihak kepolisian bersama TNI akan tetap melakukan penyelidikan awal."
"Situasi di sana saat ini sudah aman dan terkendali di bawah penjagaan kepolisian dan TNI agar situasi tetap kondusif," tutupnya. (Aryo Tondang/Tribunjambi.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul 7 Polisi Disandera Warga Desa Belukar Panjang, Bokong Kapolsek Ditusuk, TNI-Polri Dikirim Bebaskan