TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - RSUD KRMT Wongsonegoro kini telah memiliki alat PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi material genetik Covid-19.
Alat tersebut merupakan bantuan dari Kementerian BUMN.
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati mengatakan, bantuan PCR itu sangat membantu pihak rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19 di Kota Semarang.
• Balap Liar di Semarang, Ratusan Pemuda Dipaksa Menuntun Motor Sejauh Dua Kilometer
• Dua Pekan Ada 37 Kendaraan Putar Balik, Polres Cilacap: Yang Ngeyel Wajib Karantina 14 Hari
• Munadi Teriak Allahu Akbar, Loncat dari Tempat Tidur Selamat Diri Keluar Rumah
"Alhamdulillah kami sudah memiliki PCR. Ini sangat membantu."
"Alat ini dari Kementerian BUMN yang merupakan bantuan dari PT Pertamina."
"Untuk Jawa Tengah, ada dua rumah sakit yang dapat alat ini yaitu RSUD KRMT Wongsonegoro dan RSUD Moewardi Surakarta," tetang Susi kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (10/5/2020).
Diutarakannya, mempunyai alat ini memang tidak mudah.
Pihaknya harus menyediakan sarana dan prasarana lain agar dapat melakukan pemeriksaan dan mendiagnosis Covid-19.
Untuk menyiapkan ruangannya saja, RSUD KRMT Wongsonegoro menggelontorkan dana sebesar Rp 1,8 miliar.
Selain itu, Susi melanjutkan, pihak rumah sakit juga harus menyiapkan tenaga medis yang memiliki kompetensi di bidang tersebut.
Pihaknya telah menunjuk dokter spesialis serta petugas analist untuk melakukan pemeriksaan PCR.
"Harus orang tertentu, tidak sembarangan orang."
"Kami memilih dokter spesialis yang melaksanakan itu dan petugas analis," ujarnya.
Menurut Susi, adanya alat PCR ini akan membuat waktu tunggu pasien lebih cepat mengetahui hasil tes.
• Kasus Pertama Transmisi Lokal di Banyumas, Wanita Usia 76 Tahun Positif Corona
• Terjaring Tak Gunakan Masker, 15 Warga Banyumas Jalani Sidang Tipiring, Ini Hasilnya
• Napi Asimilasi di Purbalingga Diusulkan Dapat Bantuan Sembako
Sebelum memiliki alat PCR, RSUD KRMT Wongsonegoro mengirim sampel swab ke rumah sakit yang memiliki alat tersebut.
Seperti ke Salatiga, Yogyakarta, atau Jakarta.
Untuk mengetahui hasil tes, pasien harus menunggu lima hingga sepuluh hari.
Hadirnya alat PCR ini, kata Susi, pasien dapat mengetahui hasil tes maksimal dalam waktu tiga hari.
"Selama ini kami kirim (sampel swab) ke Salatiga, Jakarta, Yogyakarta."
"Sebelumnya kami tunggu hasil paling cepar lima hari, bisa juga sampai tujuh atau sepulug hari."
"Ini membuat pasien stres. Sekarang kami bisa sendiri sehingga omatis mempercepat waktu tunggu hasil," jelasnya.
Sementara, data pasien Covid-19 di Kota Semarang pada laman siagacorona.semarangkota.go.id per Minggu (10/5/2020) siang, ada 69 pasien positif corona.
Pasien sembuh sebanyak 187 orang.
Pasien dalam pengawasan (PDP) yang sedang menunggu hasil tes sejumlah 247 orang.
Sementara, oramg dalam pemantauan (ODP) sebanyak 441 orang. (Eka Yulianti Fajlin)
• Perang Sarung, Puluhan Pemuda Ditangkap Polisi, Kapolres Purbalingga: Anak SD Juga Ikut-ikutan
• Oknum Pegawai Puskesmas Karangmoncol Suplay Limbah Medis, Kapolres Purbalingga: Sudah Puluhan Tahun
• Saya Ikhlas Kembalikan BLT Rp 600 Ribu Ini, Bupati Banyumas: Ini Benar-benar Luar Biasa