"Saya sering dihukum. Sehari bisa dipaksa makan lima cabai, sepuluh cabai sampai 50 cabai. Kata majikan: 'aku sudah beli kamu, terserah aku. Kamu tak bunuh itu hakku'."
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ika Musriati (19), warga Mlatiharjo Timur, Citarum, Semarang Timur, mendapat perlakuan kasar, cacian hingga siksaan saat bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT).
Ika sempat beberapa waktu menjadi PRT di sebuah keluarga di kawasan Jalan Taman Lavender, Komplek Perumahan Graha Padma, Semarang Barat.
Berbagai siksaan dari sang majikan pernah dialami Ika. Mulai dari dipukul, kaki - tangan diikat lalu diguyur air, hingga pernah disuruh makan 50 cabai dalam sehari.
Saat ia bertanya ke majikan, jawaban yang diterima mengejutkannya.
"Aku sudah beli kamu, terserah aku. Kamu tak bunuh itu hakku," ucap Ika, Rabu (22/4/2020), menirukan jawaban sang majikan.
• Terpesona Intel Polres, Wanita di Kebumen Terperdaya Kuli Panggul, Kenal di Aplikasi Cari Jodoh
• Satu Keluarga Berlumuran Darah Merayap di Tengah Malam, Korban Pembacokan Brutal, Balita Selamat
• Sampai di Kampung Halaman, Pemudik Asal Jateng Bunuh Diri, Ditolak Keluarga yang Takut Corona
• Sarimin Sebut Tugimin Lambaikan Tangan Lalu Muntah Darah, Roboh dan Tewas di Depan Kontrakan
Meski kejadian penganiayaan itu kali terkahir dialaminya tiga bulan lalu, Ika mengaku hal itu masih membekas dalam ingatannya.
Kepada TribunBanyumas.com, Ika menceritakan, awal pertama kerja di rumah majikannya itu tak mengalami masalah.
"Bulan pertama kerja saya dikasih gaji Rp1,6 juta sesuai perjanjian. Namun, pas jalan dua bulan, saya cuma dikasih Rp200 ribu," cerita Ika.
Dia memilih menjadi PRT setelah melihat lowongan kerja di Facebook.
Kemudian, dia berkenalan dengan pasangan suami istri (pasutri) yang tinggal di Jalan Lavender, dan kemudian menjadi majikannya.
Singkat cerita, Ika pun akhirnya sepakat dengan gaji yang dijanjikan.
Saat datang ke rumah majikan, dia mendapat tugas mengurusi anak majikannya sembari beberes rumah.
"Saat mulai bekerja, saya kemudian diminta juga kerja sampai jam 2 malam. Malah bisa sampai subuh gak tidur," katanya.
Suatu hari, Ika sedang sial. Dia pun mendapat hukuman dari sang majikan dengan dipaksa memakan puluhan cabai.