Berita Jateng
Rizieq Shihab tak Dipercaya Cucu Nabi hingga Ditolak Ceramah di Jawa Tengah, Buntut Polemik Nasab?
massa PWI LS menolak kehadiran Rizieq karena isi ceramahnya dinilai banyak mengandung provokasi
Penulis: khoirul muzaki | Editor: khoirul muzaki
Alasan Tolak Rizieq
Pihaknya menolak kedatangan Rizieq Shihab bukan tanpa alasan. Pihaknya menilai materi ceramah Rizieq selama ini mengandung unsur provokasi atau mengobarkan permusuhan.
Pihaknya tak ingin umat Islam, khususnya di Jawa Tengah terprovokasi oleh suara keras Rizieq Shihab.
PWI LS pun sebelumnya sudah melayangkan surat resmi ke Polres Pemalang untuk meminta pembatalan ceramah Rizieq Shihab.
Upaya mediasi juga telah dilakukan dan sempat menghasilkan kesepakatan yang ditandatangani kedua belah pihak.
Namun pihaknya kecewa karena Rizieq akhirnya tetap hadir dan berceramah di panggung.
Padahal, menurut dia, dengan melihat ketegangan situasi sebelum acara dimulai, polisi harusnya bisa mengantisipasi potensi gesekan, yakni dengan tidak memberikan izin Rizieq Shihab mengisi ceramah.
"Kami sudah pendekatan ke polisi dan memohon agar tidak terjadi gesekan, penceramahnya diganti bukan Rizieq Shihab, " katanya
Baca juga: Warga Katolik Rembang Wakafkan Tanah untuk Pembangunan Musala, Berharap Niatnya Bermanfaat
Buntut Polemik Nasab?
Penolakan terhadap Rizieq Shihab ternyata bukan hanya terjadi di Pemalang. Di beberapa daerah di Jawa Tengah yang akan disinggahi Rizieq Shihab dalam safari dakwahnya, juga terjadi aksi serupa.
Di antaranya di Kabupaten Banyumas dan Cilacap.
Mubarok tak menampik PWI LS menolak klaim para Habaib sebagai cucu Rasulullah.
Klaim itu sudah terpatahkan oleh bukti ilmiah yang menyimpulkan nasab mereka ke Rasulullah terputus, baik dari hasil kajian historis, pustaka, filologi hingga tes DNA yang melenceng dari genetik asli keturunan Nabi Muhammad SAW.
Namun penolakan ceramah Rizieq Shihab oleh pihaknya tak semata berdasarkan itu.
Mubarok mengatakan, lepas dari adanya polemik nasab, Rizieq sejak dahulu dikenal dengan materi ceramahnya yang provokatif.
Sehingga wajar jika ia mendapatkan penolakan dari umat Islam yang menginginkan hidup tenang dan damai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.