Berita Wonosobo

Jalur Kaliwiro-Wadaslintang Wonosobo via Medono Terlarang untuk Kendaraan Berat, Ambles 40 Cm

Kendaraan berat dilarang melintasi jalur Kaliwiro-Wadaslintang via Medono Wonosobo. Pasalnya, jalur tersebut amblas hingga 40 sentimeter.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
ISTIMEWA/RPB SAR KALIWIRO
TANAH BERGERAK - Tim RPB SAR Kaliwiro bersama pegawai pemerintah dan aparat memasang rambu larangan melintas bagi kendaraan berat di Jalur Medono, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (21/11/2025) sore. Rambu larangan bagi kendaraan berat ini dipasang lantaran terjadinya pergerakan tanah dan tanah ambles yang membahayakan pengendara. 

Ringkasan Berita:
  • Kendaraan berat dilarang melintasi Jalur Kaliwiro-Wadaslintang via Medono,
  • Kebijakan ini diambil lantaran jalan via Medono ambles hingga 40 sentimeter.
  • Kondisi jalan ini membahayakan pengguna jalan.

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Jalur Kaliwiro-Wadaslintang di Medono, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, terlarang untuk dilintasi kendaraan berat.

Hal ini menyusul pergerakan tanah yang membahayakan, tepatnya di RT 10 RW 03 Desa Medono, Kecamatan Kaliwiro, Kamis (20/11/2025).

Sebagai peringatan, Tim RPB SAR Kaliwiro bersama unsur pemerintah dan aparat memasang rambu larangan melintas bagi kendaraan bermuatan berat di empat titik di Jalur Medono, Jumat (21/11/2025) sore.

Koordinator RPB SAR Kaliwiro, Habib mengatakan, pemasangan rambu itu dilakukan di pertigaan Doplak (akses masuk Jalur Medono), pertigaan Kantor Desa Medono, perbatasan Medono-Gumelar, serta perbatasan Medono-Bendungan. 

"Keputusan ini diambil menyusul memburuknya kondisi jalan kabupaten penghubung Kaliwiro-Wadaslintang via Medono/Tirip akibat tanah bergerak, yang kerap menyebabkan kendaraan bermuatan terjebak saat melintas," jelasnya.

Baca juga: Jalan Medono Wonosobo Amblas 40 Sentimeter, Muncul Mata Air Deras di Retakan Tanah

Tim gabungan RPB SAR, Pemerintah Kecamatan Kaliwiro, Polsek Kaliwiro, Koramil Kaliwiro, dan Pemerintah Desa Medono sepakat menutup akses bagi kendaraan roda empat yang membawa muatan berat.

"Hal ini demi keselamatan pengemudi serta mengurangi beban pada ruas jalan yang mengalami kerusakan," lanjutnya.

Masyarakat dan pengguna jalan diimbau tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat melintas Jalur Medono, mengingat kondisi tanah labil dan risiko tanah gerak yang masih dapat terjadi.

Jalan Amblas 40 Sentimeter

Sebelumnya, tanah gerak terjadi di jalur utama penghubung Kaliwiro-Wadaslintang, tepatnya di Desa Medono, RT 10 RW 03, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Kamis.

Permukaan jalan turun sedalam 10-40 sentimeter dan bergeser 20-30 sentimeter sepanjang sekitar 100 meter. 

Kondisi ini mengakibatkan kendaraan roda empat sempat terjebak karena beda muka tanah itu.

Satu bangunan dilaporkan retak, sementara satu bangunan lainnya hancur. 

Baca juga: Polisi Periksa Armada Angkutan Umum di Terminal Mendolo Wonosobo

Belum ada laporan korban jiwa akibat pergerakan tanah ini.

Kejadian ini dipicu hujan lebat beberapa hari terakhir. 

Tim pemantau  juga menemukan mata air baru di lokasi retakan tanah.

Hingga kini, pergerakan tanah masih terus bertambah. 

Tanah gerak serupa juga terjadi pada 14 Desember 2024 di lokasi ini.

Masyarakat diimbau tetap waspada, terutama saat hujan deras. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved