Berita Rembang

Warga Katolik Rembang Wakafkan Tanah untuk Pembangunan Musala, Berharap Niatnya Bermanfaat

Warga Katolik di Rembang melepas tanahnya lewat wakaf untuk pembangunan musala. Ini alasan yang mendorongnya.

Penulis: rika ira | Editor: rika irawati
KEMENAG RI
LEPAS TANAH - Megah Erisniawati Ernien, warga Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, saat mengikuti proses pelepasan tanah lewat wakaf di KUA Pamotan, Selasa (22/7/2025). Megah yang merupakan seorang warga Katolik mewakafkan tanahnya untuk pembangunan musala karena rasa kemanusiaan dan kepedulian kepada lingkungan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, REMBANG — Megah Erisniawati Ernien, warga Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mantap mewakafkan sebidang tanah miliknya untuk pembangunan musala.

Ikrar wakah pun menjadi istimewa lantaran Megah merupakan warga Katolik.

Megah iklas melepas tanah miliknya yang berada di Desa Bangunrejo, Kecamatan Pamotan.

Di tanah itu akan dibangun Musala Nailun Najah.

Ikrar wakaf diucapkan Megah dengan panduan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Pamotan selaku Pejabat Pembuat AKta Ikrar Wakaf (PPAIW) Kecamatan Pamotan, M Subchan.

"Hari ini, Selasa, 22 Juli 2025, saya, dari hati yang paling dalam, mengikhlaskan untuk mewakafkan tanah kapling saya untuk kepentingan Musala Nailun Najah."

"Demikian ikrar wakaf kami agar diterima dan digunakan untuk kepentingan yang semestinya," ucap Megah, dikutip dari laman Kemenag RI, Kamis (24/7/2025).

Baca juga: Kabur di Tengah Resepsi Pernikahan, Pengantin Rembang Masih Pakai Suntiang Ikuti Ujian CPNS Kemenag

Dalam prosesi tersebut, Muhammad Riswanto ditunjuk sebagai nadzir wakaf yang akan bertanggung jawab mengelola dan menjaga amanah wakaf tersebut. 

Sementara, dua tokoh masyarakat yakni, Duwi Rohmad dan Subejo, hadir sebagai saksi sah dalam proses ikrar.

Subchan mengapresiasi niat luhur Megah sebagai wakif.

Menurutnya, peristiwa wakaf tanah dari umat agama lain ini menjadi bukti nyata kerukunan umat beragama.

"Ini adalah contoh konkret bagaimana nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi dapat diwujudkan dalam bentuk nyata."

"Wakaf ini menjadi ladang amal, tidak hanya bagi umat Islam tapi juga simbol persaudaraan lintas keyakinan," ucap Subchan.

Dalam kesempatan itu, Megah mengungkap keputusannya mewakafkan tanah yang dimiliki untuk musala.

Baca juga: Pantai Karangjahe Rembang Ramai saat Libur Nataru: Info Tiket Masuk

Dia mengatakan, rasa kemanusiaan dan kepedulianlah terhadap lingkungan yang mendorongnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved