Berita Jateng

Rizieq Shihab tak Dipercaya Cucu Nabi hingga Ditolak Ceramah di Jawa Tengah, Buntut Polemik Nasab?

massa PWI LS menolak kehadiran Rizieq karena isi ceramahnya dinilai banyak mengandung provokasi

Penulis: khoirul muzaki | Editor: khoirul muzaki
Istimewa
Mubarok Tri Ketua PWI Laskar Sabilillah 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PEMALANG- Ceramah Rizieq Shihab di Desa Pegundan Pemalang diwarnai bentrok massa Ormas Front Persatuan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS). 


Sebelumnya massa PWI LS menolak kehadiran Rizieq karena isi ceramahnya dinilai banyak mengandung provokasi. 


Namun pengajian tetap digelar hingga bentrok dua kubu tak terhindarkan. Ada beberapa anggota massa yang dilaporkan terluka akibat kejadian itu. 


Ketua PWI LS Jawa Tengah Mubarok Tri sepakat jika polisi akan mengusut tuntas kasus bentrok massa FPI dengan PWI LS di pengajian Rizieq Shihab


Beda dengan narasi yang disampaikan Rizieq Shihab dalam ceramahnya, Mubarok Tri menyebut beberapa anggotanya lah yang mengalami luka hingga dilarikan ke rumah sakit akibat insiden itu. 


"Ada anggota yang kena sabetan senjata tajam di kepala, kondisi masih belum sadar di rumah sakit, " katanya, Kamis (24/7/2025). 


Ia membantah jika pihaknya ada yang membawa senjata tajam dalam peristiwa tersebut. 


Sebaliknya, ia justru menuding massa FPI lah yang membawa senjata tajam. 


Kondisi anggotanya yang terluka diduga karena bacok senjata tajam menguatkan dugaan itu. 


Padahal, menurut dia, sebelumnya sudah ada kesepakatan tidak boleh ada massa yang membawa senjata tajam. 


Ia juga memastikan anggota PWI LS tidak ada yang menggunakan senjata tajam. 


Pihaknya pun siap membawa bukti dan dokumentasi terkait kejadian tersebut. 


"Kalau mau diusut tuntas saya sepakat, terkait korban siapa yang kena bacok, dan nanti dibuktikan dengan data dan fakta, " katanya


Mengingat ada banyak korban di pihaknya, PWI LS akan melaporkan kasus ini ke Kepolisian. 


Pihaknya sedang menyusun laporan polisi dan mengidentifikasi para korban agar para pelaku bisa diproses hukum. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved