Berita Kudus

Digerebek saat Bermain Judi, Anggota DPRD Kudus Mengaku Kuli Gabah. Polisi Amankan Uang Rp1 Juta

Anggota DPRD Kudus berinisial S ditangkap polisi saat asyik bermain judi di wilayah Undaan. Saat ditangkap, S mengaku sebagai kuli gabah.

Penulis: rika ira | Editor: rika irawati
PEXELS/PIXABAY
ILUSTRASI JUDI - Anggota DPRD Kudus berinisial S ditangkap polisi saat asyik bermain judi di wilayah Undaan. Saat ditangkap, S mengaku sebagai kuli gabah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS – Anggota DPRD Kudus berinisial S ditangkap polisi saat asyik berjudi dengan empat orang lain di wilayah Kecamatan Undaan.

Kelimanya diamankan dalam penggerebekan Minggu (20/7/2025) dini hari.

Saat ditangkap, S mengaku sebagai kuli gabah.

Identitasnya terungkap setelah digelandang dan diperiksa di Mapolres Kudus.

Penangkapan S dalam kasus perjudian dibenarkan Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo.

"Penangkapan sekitar pukul 00.30 WIB, dini hari."

"Yang ditangkap lima, salah satunya inisial S, anggota dewan, turut serta bermain (judi)," ungkap AKBP Heru.

Baca juga: BREAKING NEWS: Anggota DPRD Kudus Ditangkap Polisi, Tertangkap Basah Berjudi di Wilayah Undaan

Selain mengamankan lima pelaku perjudian, kata Heru, polisi juga mengamankan uang Rp1 juta sebagai barang bukti.

Warga Resah

Penggerebekan tempat judi di wilayah Undaan tersebut berawal dari laporan masyarakat.

Mereka mengaku resah adanya praktik perjudian yang sering terjadi di sebuah tempat di sebelah warung.

Apalagi, praktik perjudian itu terlihat secara terang-terangan lantaran lokasinya di tepi jalan.

Padahal, Kudus yang dijuluki sebagai Kota Santri dikenal sebagai wilayah religius.

"Terjadi tindak pidana perjudian yang dianggap meresahkan masyarakat karena wilayah Kudus atau wilayah religi atau wilayah santri," kata Heru.

Heru mengatakan, polisi masih memeriksa kelima pelaku perjudian tersebut.

Dukungan LBH Ansor

Penggerebekan tempat judi yang menyeret anggota DPRD Kudus diapresiasi Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Pemuda Ansor (LBH Ansor) Kudus.

Ketua LBH Ansor Kudus Saiful Anas pun meminta polisi tegas menyelidiki kasus tersebut, terutama dalam menentukan posisi anggota DPRD Kudus berinisial S.

"Asas equality before the law (praduga tak bersalah) juga harus dikedepankan sehingga pihak kepolisian benar-benar menegakkan keadilan hukum pada semua orang tanpa terkecuali. Walaupun terduga adalah seorang wakil rakyat," kata Anas.

Anas tak ingin, muncul pernyataan di kemudian hari oknum wakil rakyat tersebut hanya sebagai saksi lantaran dinarasikan sebagai pihak yang 'melihat' dan bukan pelaku perjudian.

"Jangan sampai kemudian skenario itu muncul, karena itu pun sudah muncul di benak publik, akankah yang bersangkutan menggunakan skenario tersebut," kata dia.

Baca juga: Ansor Kudus Dukung Polres Selesaikan Kasus Perjudian yang Melibatkan Oknum Anggota DPRD

LBH Ansor pun mengingatkan Polres Kudus yang menegaskan komitmennya lewat tema Polri untuk masyarakat dalam HUT Bhayangkara lalu.

"Apakah polri benar nyata dengan temanya. Jika kepolisian benar-benar menjalankan tema barunya tentunya apresiasi masyarakat kudus sangat tinggi."

"Namun, sebaliknya, jika hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah maka upaya kapolri untuk menjaga kepercayaan masyarakat akan sia-sia di Kabupaten Kudus," katanya.

"Kami yakin, Kapolres Kudus pasti tidak akan tebang pilih dan kami akan dukung dan kawal sepenuhnya kasus ini bersama masyarakat Kudus," katanya. (Tribunbanyumas.com/Rifqi Gozali)

 

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved