Berita Jateng
Anak Berambut Gimbal Rela Datang Jauh dari Kudus ke Wonosobo untuk Diruwat Cukur
Di antara kerumunan, dua bocah perempuan berambut gimbal tampak berdiri di pinggiran kolam yang tak begitu dalam.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Cerahnya pagi di musim kemarau tidak menjanjikan hangat di Wonosobo. Para orang tua sibuk memantau anaknya yang tengah mengikuti prosesi Jamasan.
Di antara kerumunan, dua bocah perempuan berambut gimbal tampak berdiri di pinggiran kolam yang tak begitu dalam.
Pakaian serba putih yang dikenakan keduanya tampak basah kuyup oleh air kolam hangat belerang di Taman Rekreasi Kalianget, Senin (21/7/2025).
Namun, yang menarik, rambut di kepala mereka justru terlihat tetap kering, seolah air enggan menempel, meski telah berkali-kali dicelupkan ke dalam kolam.
Kedua anak cantik bernama Namirra (10) dan Nabila (7), kakak beradik ini telah meminta kepada orang tuanya untuk memotong rambut gimbalnya yang telah bersamanya sedari kecil.
Komariyah dan Ahmad Gufran, orang tua anak ini pun memenuhi permintaan putrinya dan rela menempuh perjalanan jauh dari Kudus menuju Wonosobo.
Momentum tradisi langka ini, mereka manfaatkan sebaik mungkin dengan mendaftarkan kedua anaknya hingga terpilih mengikuti Ruwat Cukur Rambut Gimbal yang akan dilakukan pada 24 Juli mendatang.
Dengan balutan pakaian adat, Komariyah bercerita, sejak usia dini, rambut gimbal kedua anak ini tumbuh dengan sendirinya bukan karena gaya atau malas menyisir.
Bersamaan tumbuhnya rambut gimbal itu, datang pula gejala-gejala yang tak bisa dijelaskan secara medis.
“Kalau anak pertama, Namirra itu umur kurang lebih 2 tahunan sering panas dan tiba-tiba muncul rambut kusut. Kalau saya sisir badannya jadi panas lagi jadi saya biarkan jadinya malah tambah banyak," ucapnya.
Sang adik, Nabila, pun mengalami hal serupa. Rambut gimbal tebal tiba-tiba saja muncul saat usianya sudah menginjak umur 4 tahun.
Baca juga: Hasil Razia Polisi di Jalan Kebumen, 953 Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak
Di tengah tradisi masyarakat Jawa, rambut gimbal pada anak-anak kerap diyakini sebagai titipan dari leluhur.
Rambut gimbal tidak bisa dipotong sembarangan. Harus dijamas (dimandikan) terlebih dulu, baru diruwat secara khusus agar tak membawa celaka.
Sang ibu, Komariyah membenarkan hal tersebut. Ia pun menyadari keluarga besarnya memang memiliki sejarah rambut gimbal yang diyakini kini menurun kepada putrinya.
“Ibu saya dulu juga rambutnya gimbal, terus cucu-cucunya kebanyakan juga ikut gimbal, saudara di Wonosobo pada gimbal juga. Walaupun anak saya lahir di Kudus tapi ternyata ikut gimbal juga," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.