Berita Kudus
Ambil 78 Sampel Jajanan PKL di CFD Alun-alun Kudus, Petugas Temukan Lupis dan Cotot Berbahan Kimia
Tim gabungan temukan lupis dan cotot mengandung bahan kimia berbahaya di area CFD Alun-alun Kudus.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS – Makanan mengandung bahan berbahaya ditemukan dijual bebas di area car free day (CFD) Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Minggu (20/7/2025).
Hal ini ditemukan tim gabungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang saat melakukan uji sampel makanan.
Dari pemeriksaan diketahui, makanan tersebut mengandung pewarna tekstil, Rhodamin B, dan Boraks
Makanan yang mengandung bahan kimia tersebut adalah lupis dan cetot.
Lupis merupakan kudapan yang terbuat dari ketan dan diduga mengandung boraks.
Baca juga: Bakal Ada Car Free Night di Kudus, Dua Lokasi Ini Jadi Pusat Kegiatan
Sedangkan cetot, merupakan kue tradisional yang terbuat dari tepung tapioka dan hasil tes mengandung Rhodamin B.
Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) CFD Yanuar Hilmi membenarkan temuan tersebut.
Yanuar mengatakan, pihaknya juga telah menindaklanjuti temuan petugas ini.
"Itu ditemukan kandungan Rhodamin B sama boraks di salah satu produknya, terus kami sudah tindaklanjuti atas petunjuk bupati," kata Yanuar.
Atas temuan tersebut, Yanuar didampingi tim dari Dinkes Kudus dan BBPOM Semarang menemui penjual makanan tersebut.
Yanuar mengingatkan penjual agar tidak lagi menjual makanan mengandung bahan kimia berbahaya.
Menurut Yanuar, makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut bukan buatan PKL CFD melainkan suplai.
“Ini untuk peringatan. Tadi kami sudah imbau dan tekankan supaya koordinasi dengan BBPOM supaya selanjutnya bisa produksi makanan yang sehat,” katanya.
Temuan ini, kata Yanuar, bisa menjadi edukasi bagi para PKL di CFD agar tetap memperhatikan bahan makanan yang dijual di arena CFD.
Bahan, makanan yang dijual seharusnya sehat dan tidak membahayakan.
Cek 78 Sampel Makanan
Sementara, Kepala Dinkes Kudus Andini Aridewi mengatakan, kerja sama dengan BBPOM kali ini merupakan bentuk komitmen memperhatikan keamanan makanan yang dikonsumsi masyarakat.
Total, ada 78 sampel makanan yang diambil dari PKL CFD.
Baca juga: Tak Ada yang Daftar, Kelas 1 SDN 1 Adiwarno Kudus Kosong, Guru Kelas I Dipindah Mengajar Kelas III
Setelah diuji, ternyata ada makanan yang mengandung bahan berbahaya berupa Rhodamin B dan boraks.
"Kami sudah koordinasi dengan paguyuban PKL, kemudian makanan itu kami tarik. Kami lakukan pembinaan," kata dia.
Bagi para pedagang makanan, kata Andini, pihaknya memfasilitasi pelatihan penyuluhan pangan secara gratis.
Penyuluhan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada para pedagang makanan supaya mengetahui bahan makanan yang aman, cara membuat makanan yang higienis, sampai pola distribusi produk. (*)
Niat Jual Gudang, Pengusaha Kudus Malah Tertipu Rp2 Miliar |
![]() |
---|
Dampak Polemik Royalti, PO Haryanto Tak Lagi Putar Musik di Bus. Kru Bandel Tanggung Tagihan LMKN |
![]() |
---|
Pasar Kliwon Kudus Sepi Pembeli, Pedagang Ekspresikan Keprihatinan dengan Pawai di HUT Ke 80 RI |
![]() |
---|
Direktur Perusda Percetakan Kudus Dicopot. Proyek yang Masuk Digarap di Luar |
![]() |
---|
Beda dari Pati, Kudus Hapus Denda Tunggakan PBB. Beri Diskon 15 Persen Restribusi Pasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.