Berita Kudus

Tak Ada yang Daftar, Kelas 1 SDN 1 Adiwarno Kudus Kosong, Guru Kelas I Dipindah Mengajar Kelas III

Delapan pasang meja dan kursi tersebut sejatinya menyambut calon siswa baru SDN 1 Adiwarno tahun ajaran baru 2025/2026.

Penulis: Saiful Masum | Editor: Rustam Aji
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
CEK KELAS 1 : Plt Kepala SDN 1 Adiwarno Kudus mengecek kondisi ruang kelas 1 yang kini tidak ada siswa belajar pada tahun ajaran baru 2025/2026," Sabtu (19/7/2025). Saat ini hanya ada 23 siswa yang menempuh pendidikan di kelas 2 sampai kelas 6. 

Rasa khawatir muncul di kalangan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang diisukan regrouping. Meskipun masih ada beberapa orangtua yang percaya jika pendidikan yang diikuti lebih sedikit siswa justru akan semakin optimal, sehingga anak lebih mudah menangkap materi yang diberikan oleh para guru.

"Mulai dapat murid sedikit itu enam tahun yang lalu sekitar 2018/2019, waktu itu dapat 2 siswa baru yang saat ini sudah lulus," tuturnya.

Baca juga: Viral Guru Ngaji di Demak Diminta Tandatangai Denda Rp 25 Juta, Netizen Galang Donasi

SDN 1 Adiwarno Kudus pada tahun ajaran sebelum 2018/2019, sering kali mendapatkan murid baru lebih dari 10 siswa. Bahkan pernah sampai mendekati angka 20, menandakan bahwa sekolah tersebut meski dengan lokasi menjorok ke dalam tetap diminati.

Pihaknya berharap pemerintah turun tangan membantu keberlangsungan sekolah-sekolah dasar yang mengalami kesulitan mendapatkan murid.

Supaya keberlangsungan pendidikan tetap berjalan semestinya agar sekolah tidak tutup begitu saja.

"Jika memang kebijakannya harus diregrouping, kami terima. Namun, kami berharap jangan sampai diregrouping, bagaimana nasib guru-gurunya. Berharapnya ada kebijakan lain yang lebih baik, misal antar sekolah terdekat saling membantu terpenuhinya siswa baru," ujar dia.

Diketahui, jumlah siswa di SDN 1 Adiwarno saat ini berjumlah 23 siswa. Sementara jumlah tenaga pendidik sebanyak 8 guru, terdiri dari 3 guru PNS, 3 guru PPPK, dan 2 guru adiwiyata.

Guru Agama di SDN 1 Adiwarno, Nurul Hikmah menambahkan, pihak sekolah sudah berupaya mengajukan anggaran perbaikan sarpras ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga untuk memperbaiki sarpras yang sudah rusak. Dengan harapan bisa menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SDN 1 Adiwarno.

Namun, persoalan menurunnya minat masyarakat tidak hanya berpaku pada kondisi sarpras saja. Tetapi, ada beberapa persoalan lain yang dimungkinkan berdampak pada minat untuk belajar di SDN 1 Adiwarno, semakin drop.

Pihaknya sudah berupaya penuh untuk tetap mempertahankan sekolahnya agar tetap bisa berjalan sendiri, tanpa harus melewati program regrouping.

"Fenomena yang terjadi, tak sedikit orangtua yang memilih ke SD yang lebih ramai. Selain itu, kondisi SD yang menjorok ke dalam di belakang SDN 2 Adiwarno, juga salah satu faktornya. Kami berharap jangan sampai diregrouping, ada kebijakan lain yang lebih mendukung," tukasnya. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved