Liputan Khusus

Dilema Mahasiswa Purwokerto, Harga Kosan 'Mencekik' Tapi Biaya Makan Murah

Harga kosan di Purwokerto terus naik, mahasiswa siasati dengan tinggal jauh dari kampus. Apakah Purwokerto masih ramah di kantong?

|
Tribunbanyumas.com/Permata Putra Sejati
KOS STANDAR - Wujud bangunan kosan khusus putra di daerah Sumampir, Purwokerto Utara, Sabtu (19/7/2025). Kosan tersebut dipatok harga Rp6.5 juta sampai Rp8 juta setahun dengan fasilitas sudah kamar mandi dalam.  

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Julukan 'Kota Pelajar' kini sudah identik erat pada Purwokerto

Namun, dibalik geliatnya sebagai pusat pendidikan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, realitas hidup mahasiswa dari luar kota menghadapi tantangan baru.

Kenaikan biaya hidup, terutama harga sewa kos-kosan yang makin merangkak naik seperti terasa mencekik.

Baca juga: Bisnis Kos-kosan di Purwokerto Marak, Trend Harga Kamar Selalu Naik Tiap Tahun 

Lonjakan harga sewa kamar kos, terutama di kawasan strategis dekat kampus, memicu pertanyaan: Masihkah Purwokerto ramah kantong bagi mahasiswa?

Purwokerto memang menjadi magnet bagi ribuan pelajar dan mahasiswa setiap tahunnya. 

Sejumlah perguruan tinggi ternama berdiri di kota ini, seperti Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Islam Negeri (UIN) Saizu, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Universitas Wijayakusuma (Unwiku), Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), serta Telkom University (Tel-U). 

Belum lagi belasan sekolah tinggi lainnya yang tersebar di berbagai titik kota.

Dengan segala fasilitas perkotaan yang terus berkembang mulai dari transportasi publik, layanan ojek online, tempat makan, kafe “kalcer”, hingga tempat hiburan Purwokerto memang menjadi daya tarik mahasiswa

Tapi, semua kenyamanan itu ada harganya. 

Dan harganya kini makin terasa mahal, terutama urusan tempat tinggal.

Data dari bagian Humas Unsoed mencatat, pada tahun 2025 ini, daya tampung mahasiswa Unsoed saja mencapai 9.670 orang. 

Jumlah besar itu secara otomatis mendorong permintaan terhadap tempat tinggal dan hukum ekonomi pun berlaku: semakin tinggi permintaan, semakin tinggi pula harga.

Seperti yang diceritakan pemilik kosan Dimas Budi yang berada di kawasan Karangwangkal, Purwokerto Utara.

Usaha kosannya merupakan area padat mahasiswa Unsoed dan mengungkapkan saat ini harga kos di wilayahnya berkisar Rp3,5 juta hingga Rp8 juta per tahun, tergantung fasilitas.

"Tempat saya itu yang kamar mandi luar Rp3,5 juta dan yang kamar mandi dalam Rp8 juta. 

Baca juga: Viral Guru Madin Ahmad Zuhdi Didenda Rp 25 Juta, Wagub Jateng Taj Yasin Ingatkan Soal Adab

Fasilitasnya sudah ada listrik, bisa bawa televisi, wifi, dan air sumur," jelas Dimas kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (19/7/2025).

Menurutnya, harga Rp8 juta per tahun ini baru naik tahun ini, setelah lima tahun sebelumnya stagnan di angka Rp7,5 juta.

Untuk kebutuhan internet, para penghuni biasanya patungan Rp50 ribu per bulan. 

Dimas sendiri mengelola total 12 kamar kos, dengan segmentasi harga sesuai fasilitas yang ditawarkan.

Fenomena serupa terjadi di sekitar kampus UMP. 

Sementara Noer Sasongko, pemilik kos putri di kawasan itu, mengaku mematok harga sewa kos sebesar Rp5 juta per tahun.

"Kalau anak yang baru Rp5 juta, kalau anak yang lama masih pakai tarif lama. 

Misalkan tiga tahun lalu itu di angka Rp4,3 juta, kemudian 2024 kemarin naik sedikit jadi Rp4,5 juta per tahun," ungkapnya.

Menurutnya sistem sewa tahunan menjadi pilihan utama di lingkungan kosnya, demi menghindari penyewa yang keluar masuk dalam waktu singkat.

"Kostan ini sangat dekat dengan kampus, dengan harga murah itu karena kamar mandi tipenya sharing, jadi cuma dua. 

Tapi fasilitasnya lengkap, ada kasur, lemari, meja belajar, kaca," katanya.

Dwi Ridho, mahasiswa Unsoed asal Solo, termasuk yang merasakan langsung dampak naiknya harga sewa kos

Ia menganggarkan biaya sewa tempat tinggal sebesar Rp8 juta per tahun, dengan fasilitas standar berupa kasur, meja, lemari, dan kamar mandi dalam.

Meski begitu, ia memilih tidak tinggal di sekitar kampus Unsoed karena harga kos di sana dianggap terlalu mahal dan kerap penuh sebelum tahun ajaran baru dimulai.

Baca juga: Viral Guru Ngaji di Demak Diminta Tandatangai Denda Rp 25 Juta, Netizen Galang Donasi

Namun demikian, meskipun merogoh kocek yang banyak buat kosan, tetapi untuk biaya makan di Purwokerto masih terjangkau dan cukup baginya.

"Kalau biaya makan di Purwokerto masih tergolong murah, sih. 

Di warteg itu antara Rp10 ribu sampai Rp15 ribu. 

Kalau nongkrong bareng teman ya biasanya keluar sekitar Rp50 ribu sampai Rp100 ribu, tergantung tempatnya," jelas Dwi.

Bagi Dwi, Purwokerto tetap nyaman untuk ditinggali. 

"Kotanya aman, masih menjunjung kearifan lokal. 

Dan meskipun harga kos naik, biaya kebutuhan lain masih terjangkau," tambahnya. (jti) 

 

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved