Berita Kudus

Rampung Bentuk Koperasi Merah Putih, Desa dan Kelurahan di Kudus Masih Bingung Tentukan Usaha

Setiap desa dan kelurahan di Kudus telah rampung membentuk Koperasi Merah Putih. Sayang, mayoritas masih bingung menentukan bidang usaha.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/RIFQI GOZALI
BERI KETERANGAN - Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan UKM Catur Widiyatno memberi keterangan kepada wartawan terkait Koperasi Merah Putih. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memastikan seluruh desa dan kelurahan di wilayah tersebut telah memiliki Koperasi Merah Putih.

Hanya saja, masih banyak desa dan kelurahan yang kesulitan menentukan prioritas bisnis yang akan dijalakan Koperasi Merah Putih di wilayah mereka.

Untuk membantu pengelola Koperasi Merah Putih, Pemkab Kudus memfasilitasi melalui kontak bisnis.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (Disnakerperinkop UKM) Kudus Catur Widiyatno mengatakan, pihaknya juga tengah meningkatkan kemampuan manajemen koperasi.

"Peningkatan ini untuk kemampuan manajemen koperasi di setiap desa atau kelurahan, karena ini kan hal baru. Termasuk, bagaimana dalam menentukan usahanya," kata Catur, Minggu (6/7/2025).

Baca juga: Ritual Penggantian Luwur Baru Makam Sunan Kudus, Dibuat Selama 4 Hari

Dalam Koperasi Merah Putih, ada tujuh lini bisnis yang bisa digarap. 

Ketujuh lini bisnis tersebut meliputi kantor koperasi, kios pengadaan sembako, unit bisnis simpan pinjam, klinik kesehatan, apotek desa atau kelurahan, sistem pergudangan, dan sarana logistik.

"Dari tujuh lini bisnis tersebut, menurut kami, harus ada yang dipriositaskan."

"Prioritas bisnis ini menyesuaikan dengan potensi di wilayah desa atau kelurahan masing-masing," kata Catur.

Dia mencontohkan, misalnya untuk wilayah dengan potensi pertanian, bisa menggarap bisnis pupuk.

Baca juga: Pendaki Gunung Muria Kudus Ditemukan Tewas, Tergelincir ke Jurang saat Merekam Pemandangan

Atau, mereka juga bisa menggarap bisnis distribusi elpiji mengingat setiap masyarakat juga membutuhkan elpiji.

"Untuk itu, kami memfasilitasi melalui Forum Kontak Bisnis, dimana pengurus koperasi bisa bertemu beberapa BUMN, seperti Pertamina, Pupuk, Bulog, dan lain-lain."

"Termasuk, kami juga menghubungkan dengan beberapa pemangku kepentingan, misalnya kantor pajak, bea cukai, dan badan pendapatan," kata Catur. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved