Pengangguran di Jateng Tembus 950 Ribu Orang, Pemprov Beri Pilihan Kerja ke Luar Negeri sebagai PMI

Aziz juga menyinggung mengenai kondisi PMI asal Jawa Tengah yang berada di daerah konflik, seperti di Timur Tengah. 

Pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri, selalu berupaya memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia di luar negeri, termasuk langkah-langkah evakuasi jika diperlukan. 

"Kadang-kadang ada evakuasi, terus kedutaan besar atau atase atau KJRI pasti mempunyai langkah-langkah untuk memberikan perlindungan kepada warga negara kita," ujarnya. 

Terbanyak dari Cilacap

Dia menambahkan, pada 2025 warga Jawa Tengah yang paling banyak berangkat bekerja ke luar negeri sebagai PMI yakni dari Cilacap, Brebes, dan Kendal.

Data 2024 menunjukkan, total 66.000 PMI telah diberangkatkan. 

Lalu, hingga Mei 2025, sekitar 23.605 PMI menyusul ke luar negeri. 

Aziz menuturkan, sektor pekerjaan PMI saat ini semakin beragam. 

Peningkatan itu didorong oleh lulusan SMK yang memiliki kompetensi banyak bekerja di sektor industri dan manufaktur. 

Selain fokus pada pengiriman PMI, Disnakertrans Jateng juga terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja di dalam negeri melalui pelatihan dan pendidikan vokasi. 

Tujuannya adalah membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan, baik untuk bekerja di dalam maupun di luar negeri. 

"Kita tidak ada diskriminasi, ini itu menjadi pilihan untuk bekerja di dalam maupun di luar negeri," tutur dia. (Kompas.com/Titis Anis Fauziyah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masih Ada 950 Ribu Pengangguran di Jateng, Penempatan Pekerja Migran Jadi Solusi".