Berita Blora

Terungkap Alasan Anggota DPRD Blora Ogah Lewat Jalur Alternatif Jembatan Temuwoh: Takut Mobil Rusak

Anggota DPRD Blora Jariman pasang badan terkait mobil terobos larangan melintas Jembatan Temuwoh. Alasannya, lewat jalur alternatif bikin mobil rusak.

|
Penulis: rika ira | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IQBAL SHUKRI
PENGALIHAN JALAN - Truk yang akan melintas di Jembatan Temuwoh, Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dialihkan ke jalur alternatif, Sabtu (14/6/2025). Pengalihan jalan dilakukan lantaran talud jembatan ambrol. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Mobil dan truk dilarang melintasi Jembatan Temuwoh di Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, lantaran talud jembatan ambrol.

Kendaraan roda empat atau lebih ini diarahkan untuk melintasi jalur alternatif, yakni ruas jalan Kedungsatriyan-Karangtengah-Sendangrejo-Gondang.

Namun, pengalihan jalan ini diprotes anggota DPRD Blora, Jariman.

Bahkan, Jariman mendukung mobil pribadi tetap menerobos larangan kendaraan lewat Jembatan Temuwoh.

Dia beralasan, kondisi jalur alternatif rusak parah.

Jariman khawatir, mobil dan kendaraan lain yang lewat jalur alternatif justru mengalami kerusakan.

Baca juga: Pengendara Mobil Nekat Terobos Larangan Lewat Jembatan Temuwoh, Anggota DPRD Blora Pasang Badan

Politisi dari PPP itu pun mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora memperbaiki jalan alternatif sebelum arus lalu lintas dialihkan.

Minimal, katanya, jalan diurug material pedel atau grosok.

"Sebenarnya, saya setuju sekali, baik kendaraan roda empat maupun truk kosong atau muatan itu ketika dialihkan ke jalan alternatif."

"Akan tetapi jalan alternatif itu perlu dibenahi dulu," terangnya, Sabtu (14/6/2025).

"Coba dicek untuk jalan dari Karangtengah ke arah Sendangrejo, itu kan sangat parah, jadi perlu digrosok," ujarnya.

Jariman mengatakan, pemerintah daerah juga harus memikirkan kenyamanan pengendara.

Apalagi, kondisi jalan alternatif yang rusak parah bisa merusak kendaraan pribadi yang melintas.

"Kalau kendaraan pribadi yang bagus, kalau lewat jalan rusak kan takutnya malah bahaya."

"Itu pokoknya saya minta agar jalan alternatif itu diperbaiki walaupun grosok," jelasnya.

Potensi Longsor Susulan

Sementara itu, Sekretaris DPUPR Blora Nizamudin Al Huda meminta masyarakat bersabar dan sementara tak melintasi Jembatan Temuwoh.

Dia meminta pengendara, khususnya mobil dan truk, menggunakan jalan alternatif Kedungsatriyan-Karangtengah-Sendangrejo demi keselamatan.

"Kepada seluruh masyarakat, dimohon agar tidak nekat melewati Jembatan Temuwoh yang kondisinya rusak berat."

"Kami mohon kesabarannya karena proses pembangunan Jembatan Temuwoh segera kami laksanakan beberapa bulan ke depan," katanya, Jumat (13/6/2025).

Baca juga: Warga Semanggi Blora Hadang Truk Pertamina Buntut Jalan Rusak tak Kunjung Diperbaiki

Huda mengatakan, longsor susulan berpotensi terjadi pada talud yang sudah longsor.

"Harap mematuhi rambu-rambu yang sudah dipasang. Keselamatan adalah yang utama," ujarnya.

Perbaikan Maksimal Agustus

Sementara itu, Kabid Bidang Bina Marga DPUPR Blora Danang Adiamintara mengatakan, perbaikan jembatan Temuwoh dikerjakan tahun ini.

Pemkab Blora telah menganggarkan dana Rp10 miliar.

Saat ini, kata Danang, proyek tersebut masuk dalam proses lelang.

Danang menargetkan, perbaikan Jembatan Temuwoh bisa dimulai pada Juli atau Agustus 2025.

"Kalau target, Juli, Agustus ya, insyaallah mulai karena saat ini masih proses tender ya," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved