Berita Blora
Kritik Keras! Ketua Komisi D DPRD Nilai Korwil SPPG Blora Tidak Kompeten Tangani Program MBG
DPRD Blora menerima beberapa aduan terkait porsi menu MBG yang didistribusikan ke penerima manfaat cukup minimalis.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - DPRD Blora menerima beberapa aduan terkait porsi menu MBG yang didistribusikan ke penerima manfaat cukup minimalis.
Menindaklanjuti itu, Komisi D DPRD Blora menggelar audiensi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, terkait beberapa permasalahan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Blora, di ruang Lobby Kantor DPRD Blora, Kamis (18/9/2025).
Dari audiensi itu, Ketua Komisi D DPRD Blora, Subroto menilai Artika Diannita, tidak kompeten sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora.
Dalam audiensi, DPRD Blora mengundang beberapa stakeholder terkait, tak hanya Korwil SPPG Blora, tapi juga Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.
Audiensi dimulai sekira pukul 14.00 WIB.
Audiensi tersebut berjalan cukup tegang. Lantaran anggota hingga ketua komisi D DPRD Blora sempat mencecar beberapa pertanyaan ke Korwil SPPG Blora, terkait beberapa permasalahan yang ditemukan mengenai program MBG di Blora.
Bahkan, sekira pukul 14.50 WIB, rapat Audiensi dihentikan, setelah anggota komisi D DPRD Blora, Supriedi meminta pimpinan rapat dalam hal ini Ketua Komisi D DPRD Blora, Subroto, untuk menghentikan audiensi sementara.
Alasan Supriedi meminta audiensi dihentikan, lantaran, saat rapat tersebut Korwil SPPG Blora, Artika Diannita, diketahui tengah mengerjakan tugas.
Sehingga Supriedi menilai, Korwil SPPG Blora tidak serius mengikuti jalannya rapat Audiensi.
Baca juga: Petanda Apa, Ribuan Wanita di Purbalingga Ramai Gugat Cerai Suami
"Rapat ini membahas hajat hidup masyarakat. Kalau jenengan (Artika-red) ada tugas lain, kerjakan, saya tunggu sampai selesai. Jadi saya tidak ingin rapat ini main-main. Kalau memang jenengan ada tugas pokok yang harus dikerjakan dulu, saya siap nunggu."
"Demi rakyat, saya tunggu sampai jenengan betul-betul fokus karena ini membahas rakyat. Sehingga kalau jenengan maaf, terkesan di mata kami, jenengan tidak serius, sambil ngerjakan apa ini itu, terlepas itu penting tidak penting. Ini lembaga, Mbak, bukan warung kopi."
"Silahkan kerjakan dulu. Izin pimpinan, (audiensi) diskors dulu. Karena apa? Terus terang saya merasa dilecehkan ketika rapat tidak fokus dan terkesan main-main," tegas Supriedi, dengan nada tinggi.
Selanjutnya, rapat Audiensi tersebut dihentikan sementara.
Kemudian sekira pukul 15.19 WIB, audiensi dilanjutkan kembali.
Namun, Ketua Komisi D DPRD Blora, Subroto, yang sekaligus menjadi pimpinan rapat, memutuskan agar audiensi dilanjutkan pekan depan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.