Lipsus PKL Purwokerto

LIPUTAN KHUSUS: Guru Besar Unsoed Sebut Jalan Bung Karno Purwokerto Jadi 'Jalur Semut' Tanpa Arah

Guru Besar Unsoed nilai pembangunan Jalan Bung Karno Purwokerto sporadis, minim perencanaan matang, dan korbankan hak pejalan kaki.

|
DOKUMENTASI PRIBADI WARGA
GURU BESAR UNSOED: Guru Besar Kebijakan Publik dari FISIP Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Dwiyanto Indiahono, M.Si 

Maka, dalam merancang kawasan publik, seharusnya ada ruang-ruang ekspresi yang sesuai kebutuhan mereka.

"Misalnya di Menara Pandang bisa ada sentra seni, skatepark, atau ruang komunitas. Ini perlu jadi pertimbangan dalam kebijakan pembangunan. Jangan sampai ruang publik justru jadi ruang rebutan antara pejalan kaki dan pedagang," katanya.

Ia menegaskan, problem dasar dari semrawutnya kawasan publik di Purwokerto adalah minimnya partisipasi publik dalam perumusan kebijakan.

"Kebijakan publik idealnya dirancang secara partisipatif, bukan top-down. Karena kalau hanya didesain elite, pasti banyak yang tidak nyambung dengan kebutuhan masyarakat," ucapnya. (jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved