Lipsus PKL Purwokerto
LIPUTAN KHUSUS: Guru Besar Unsoed Sebut Jalan Bung Karno Purwokerto Jadi 'Jalur Semut' Tanpa Arah
Guru Besar Unsoed nilai pembangunan Jalan Bung Karno Purwokerto sporadis, minim perencanaan matang, dan korbankan hak pejalan kaki.
|
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Daniel Ari Purnomo
DOKUMENTASI PRIBADI WARGA
GURU BESAR UNSOED: Guru Besar Kebijakan Publik dari FISIP Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Dwiyanto Indiahono, M.Si
Maka, dalam merancang kawasan publik, seharusnya ada ruang-ruang ekspresi yang sesuai kebutuhan mereka.
"Misalnya di Menara Pandang bisa ada sentra seni, skatepark, atau ruang komunitas. Ini perlu jadi pertimbangan dalam kebijakan pembangunan. Jangan sampai ruang publik justru jadi ruang rebutan antara pejalan kaki dan pedagang," katanya.
Ia menegaskan, problem dasar dari semrawutnya kawasan publik di Purwokerto adalah minimnya partisipasi publik dalam perumusan kebijakan.
"Kebijakan publik idealnya dirancang secara partisipatif, bukan top-down. Karena kalau hanya didesain elite, pasti banyak yang tidak nyambung dengan kebutuhan masyarakat," ucapnya. (jti)
Halaman 2 dari 2
Berita Terkait: #Lipsus PKL Purwokerto
LIPUTAN KHUSUS: Trotoar Jalan Bung Karno Jadi 'Restoran', Pemkab Banyumas Siapkan Sehlter Khusus |
![]() |
---|
Muncul Masalah, Jalan Bung Karno Purwokerto yang Digadang Jadi Malioboro Banyumas Terancam Kumuh |
![]() |
---|
LIPUTAN KHUSUS: Ketua PKL Jalan Bung Karno Purwokerto Akui Melanggar, Tapi Mohon Memanusiakan |
![]() |
---|
LIPUTAN KHUSUS: DPRD Banyumas Yakin Jalan Bung Karno Bisa Lebih Ramai dari Malioboro |
![]() |
---|
LIPUTAN KHUSUS: Trotoar Jalan Bung Karno Purwokerto Makin Semrawut Jadi Lahan PKL |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.