Berita Demak

Waspada! 5 Tahun Lagi, Permukiman dan Jalan Pantura Demak Diprediksi Hilang Terendam Rob

Pesisir utara Demak diprediksi hilang tenggelam akibat abrasi pada tahun 2030. Permukiman hingga Jalan Pantura di Demak bakal hilang.

Penulis: faisal affan | Editor: rika irawati
coastal.climatecentral.org
PERINGATAN TENGGELAM - Organisasi nirlaba yang bergerak di bidang iklim, Climate Central, membuat peta prediksi kawasan pantura Pulau Jawa yang bakal hilang akibat rob dengan warna merah. Mereka memperkirakan, pesisir utara Demak, termasuk permukiman bahkan Jalan Pantura, bakal hilang tenggelam akibat rob pada 2030 menatang. 

Bappenas kemudian menganggarkan penanganan banjir rob di pesisir Demak dengan nominal Rp500 miliar. 

Namun, Pemkab Demak hingga kini masih menunggu pencairan anggaran tersebut.

"Semestinya, anggaran penanganan rob sudah cair tahun 2025 ini. Tapi, karena ada kebijakan dari pusat (efisiensi) maka anggaran itu tidak keluar," tegasnya.

Penurunan Muka Tanah

Sementara itu, pemerintah pusat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah DIY, mengatakan, pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 akan menjadi solusi jangka panjang dalam penanganan banjir rob yang kerap merendam kawasan Kaligawe Semarang hingga Sayung, Demak.

Kepala BBPJN Jawa Tengah DIY, Khusairi menjelaskan, banjir rob merupakan fenomena alam yang terus berulang, terutama akibat penurunan permukaan tanah yang terjadi setiap tahun.

"Pada 2007, kami melakukan peninggian jalan sekitar satu meter."

"Tahun 2017, kami lakukan lagi dan sekarang 2025, akan kembali dilakukan peninggian," kata Khusairi belum lama ini.

Baca juga: Tanah Musnah Ancam Proyek Tol Semarang-Demak Seksi 1, Sekda Jateng Desak BPN Segera Bereskan

Ia menambahkan, peninggian jalan tahun ini akan dilakukan sepanjang satu kilometer, dari depan Terminal Terboyo hingga pabrik Polytron di Sayung, Demak

Menurutnya, penurunan tanah di kawasan ini mencapai sekitar 10 cm per tahun.

"Fenomena rob terjadi hampir setiap hari. Penanganan jangka pendek terus kami lakukan dengan penebalan dan peninggian jalan, tetapi solusi permanen adalah pembangunan tanggul laut," ujarnya.

Tol Semarang–Demak Seksi 1, yang terintegrasi dengan tanggul laut, dibangun sepanjang 3 kilometer sebagai bagian dari sistem pengendalian rob

Proyek ini juga menjadi upaya pemerintah dalam menyediakan infrastruktur tangguh di kawasan pesisir utara Jawa Tengah.

"Giant sea wall adalah satu-satunya cara untuk mengatasi rob secara menyeluruh," tambah Khusairi.

Saat ini, proyek peninggian jalan sedang memasuki tahap lelang. 

Pemerintah berharap, proyek tanggul laut dan tol ini dapat memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kawasan pesisir yang selama ini terdampak abrasi dan rob, khususnya di sepanjang Kaligawe hingga Sayung. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved