Berita Demak
Waspada! 5 Tahun Lagi, Permukiman dan Jalan Pantura Demak Diprediksi Hilang Terendam Rob
Pesisir utara Demak diprediksi hilang tenggelam akibat abrasi pada tahun 2030. Permukiman hingga Jalan Pantura di Demak bakal hilang.
Penulis: faisal affan | Editor: rika irawati
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Pesisir utara Demak diprediksi hilang tenggelam akibat abrasi pada tahun 2030 atau lima tahun dari sekarang.
Tak hanya wilayah pantai, permukiman di Sayung hingga Karanganyar, bahkan Jalan Pantura Demak, bakal ikut tenggelam.
Prediksi ini disampaikan organisasai nirlaba yang bergerak di bidang iklim, Climate Central, dalam peta interaktif yang ditampilkan di situs coastal.climatecentral.org.
Dalam peta yang dibagikan, Climate Central memberi warna merah terang untuk menandai kawasan yang akan hilang terendam laut, termasuk jalan nasional Pantura dan sejumlah pemukiman padat penduduk di Sayung hingga Karanganyar.
Lebih dari sekadar ancaman, kenyataan ini sudah mulai terasa sejak bertahun-tahun lalu.
Baca juga: Rob Sayung Demak Memakan Korban, Puluhan Pemotor Berjatuhan karena Jalan Licin Berlumut
Rob harian, abrasi pantai, dan penurunan muka tanah jadi bukti bahwa prediksi itu bukan sekadar prediksi.
Data Pemerintah Kabupaten Demak juga menunjukkan bahwa sudah empat kecamatan terdampak langsung dari naiknya permukaan laut dan penurunan tanah.
Empat kecamatan tersebut adalah Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung.
Usulan Tanggul Laut Raksasa
Pemkab Demak mengusulkan pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) dengan anggaran mencapai Rp1,7 triliun untuk mencegah masuknya air laut ke daratan.
Namun, sumber anggaran yang diusulkan tersebut belum ditemukan hingga pembangunan tanggul laut raksasa masih sekadar harapan.
"Kami sudah usulkan dalam rapat penanganan banjir bersama Gubernur Jawa Tengah, yakni pembangunan tanggul laut dengan anggaran mencapai Rp1,7 triliun," kata Bupati Demak, Eisti'anah, belum lama ini.
Esti'anah mengatakan, rencana pembangunan tanggul laut sudah melalui proses DED (detail engineering design) pada 2024.
"Kami sebenarnya sudah ada DED di 2024. Program kami di tahun ini seharusnya sudah turun anggaran untuk tanggul laut di luar tol itu, tetapi belum ada dan juga turun," ungkapnya.
Baca juga: Viral, Warga Demak Gagal Nobar Laga Indonesia vs China di Stadion Sultan Fatah. Dinpora Klarifikasi
Sementara, Sekretaris Daerah Pemkab Demak Akhmad Sugiharto menambahkan, Pemprov Jateng sudah melaksanakan DED sejak 2024.
"Saat Musrembangnas, Pemkab Demak diajak untuk memaparkan usulan program penanganan rob di pesisir. Program kami sudah dimasukkan ke dalam Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)," tuturnya, Minggu (8/6/2025).
Banjir Rob Genangi Jalan Pantura Sayung Demak, Arus Lalu Lintas dari dan ke Semarang Tersendat |
![]() |
---|
Tak Ada Kenaikan PBB, Demak Pilih Maksimalkan Potensi Wisata untuk Genjot PAD |
![]() |
---|
200 Personel Dikerahkan, Polres Demak Lakukan Penyekatan untuk Cegah Warga Ikut Demo di Pati |
![]() |
---|
Kesal Protes Soal Debu Tak Digubris, Warga Purwosari Sayung Larang Truk Tol Semarang-Demak Melintas |
![]() |
---|
Warga Purwosari Sayung Kesal, Debu Proyek Tol Semarang-Demak Makin Tebal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.