Berita Banyumas
Derita Pedagang Pakaian Pasar Wage: Digerus Pasar Online hingga Gaptek. Apa Solusi Pemkab Banyumas?
Gagap teknologi bikin pedagang pakaian Pasar Wage Purwokerto semakin kalah saing dalam penjualan. Pemkab Banyumas bakal beri admin medsos.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
Sudah tiga hari terakhir tak satu pun baju yang dijajakan di pasar tersebut terjual.
Dia mengakui, tren belanja online memengaruhi penjualan pakaian.
"Kadang tiga hari gak laku sama sekali. Paling, sehari cuma dapat Rp20 ribu," ujar Priyo.
Ia menjual berbagai aneka baju, ada yang baru ada pula yang bekas.
Harga baju-baju itu bermacam-macam, mulai Rp15 ribu per potong untuk baju bekas layak pakai.
Sementara, baju-baju baru dipatok Rp50 ribu hingga Rp100 ribuan per potong.
Baju-baju tersebut dia dapat dari suplier.
Untuk menopang ekonomi keluarga, sang istri berjualan makanan secara daring, seperti nasi goreng, di rumah.
"Apa-apa sekarang online, apa-apa murah."
"Kita di pasar jadi makin sepi," kata Priyo, sambil menatap dagangannya.
Baca juga: Respons Cepat PDAM Banyumas: Aduan Kebocoran Pagi Hari, Siang Sudah Tuntas Ditangani
Priyo belum berniat menjual dagangan secara daring seperti yang dilakukan sang istri.
Kondisi serupa juga dialami pedagang lain, Lilis (50), yang sudah berjualan sejak mengikuti orangtuanya di pasar lama, jauh sebelum Pasar Wage pindah ke lokasi sekarang, sekitar tahun 1970-an.
Ia mengaku, penghasilannya tidak menentu.
"Paling, ada satu dua pembeli saja sehari. Sepi sekali sekarang," keluhnya.
Ia merasa tak mampu beradaptasi dengan sistem jualan online seperti anak-anak muda.
"Saya tidak bisa jualan online, ndak ngerti caranya."
Motor Honda Jadi Primadona Tempat Rental di Purwokerto: Disukai Wisatawan, Stylish dan Irit |
![]() |
---|
Perempuan Banyumas Siap Gugat Mantan Kekasih Rp1 Miliar: 9 Tahun Dijanjikan Nikah, Kini Ditinggal |
![]() |
---|
Pencuri Motor di Sokaraja Banyumas Tertangkap setelah 5 Bulan, Terungkap saat Tawarkan ke Pembeli |
![]() |
---|
Pembeli Rumah Mewah di Purwokerto Mengadu ke Peradi, Ternyata Tidak Memiliki IMB |
![]() |
---|
Tingkatkan Kompetensi Kebahasaan, FKIP UMP Jalin Kerja Sama Strategis dengan Balai Bahasa Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.