Berita Kampus
Talkshow 'Ngakak Dulu, Cuan Kemudian' di Library Festival UMP Sedot Animo Anak Muda Melek Literasi
Talkshow ini menjadi angin segar dalam pendekatan literasi, khususnya literasi keuangan dan digital, yang dikemas secara ringan, edukatif, dan menghib
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Talkshow bertajuk “Ngakak Dulu, Cuan Kemudian”, yang digelar pada Rabu (28/5) di halaman Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), menutup rangkaian kegiatan Library Festival 2025 di UMP.
Adanya talkshow tersebut mampu memecah suasana yang sebelumnya tampak serius, dengan gelak tawa peserta.
Acara terbuka untuk umum ini menghadirkan Tarmin Ngaklak, seorang konten kreator humoris lokal yang kini dikenal luas di dunia digital, sebagai narasumber, dan Heri Purnomo, S.E., sebagai host yang piawai memandu diskusi.
Talkshow ini menjadi angin segar dalam pendekatan literasi, khususnya literasi keuangan dan digital, yang dikemas secara ringan, edukatif, dan menghibur. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya mahasiswa, dosen, hingga masyarakat umum yang hadir untuk belajar sekaligus tertawa bersama.
Menurut Kepala Perpustakaan UMP, Riski Tri Wismanawati, S.Hum., talkshow ini merupakan upaya strategis untuk menjangkau generasi muda melalui pendekatan yang lebih kontekstual dan menyenangkan.
Baca juga: Warga Brebes Senang Rencana Pembangunan Exit Tol Pejagan-Cilacap, Sawahnya Bakal Kena Proyek Tol
“Kami ingin membuktikan bahwa literasi tidak harus selalu kaku dan formal. Justru dengan pendekatan humor yang cerdas, pesan-pesan tentang keuangan digital, ekonomi kreatif, dan perlindungan konsumen bisa lebih mudah dicerna oleh audiens,” ujar Riski.
Lebih lanjut, Riski menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata bahwa perpustakaan UMP bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi menjadi pusat pembelajaran terbuka dan ruang publik yang dinamis.
“Talkshow ini sekaligus menandai komitmen kami menjadikan perpustakaan sebagai pusat inspirasi dan kolaborasi. Kami ingin mahasiswa punya pengalaman yang menyenangkan dan bermakna di sini,” tambahnya.
Peserta talkshow mendapatkan banyak manfaat, mulai dari materi praktis tentang bagaimana membangun personal branding yang cuan di era digital, e-sertifikat, hingga kesempatan meraih doorprize menarik. Tema “Ngakak Dulu, Cuan Kemudian” pun relevan dengan kondisi saat ini, di mana kreativitas dan optimisme menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan ekonomi digital.
Baca juga: Wow, 13.000 Bunga Mawar Warnai Perayaan Misa Kenaikan Yesus Kristus di Gereja Katedral Semarang
Talkshow ini diselenggarakan sebagai bagian dari dukungan terhadap Library Festival 2025, yang sebelumnya juga menggandeng Bank Indonesia dan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Banyumas dalam berbagai sesi edukatif, mulai dari seminar literasi keuangan digital hingga pelantikan Himpunan Pustakawan Banyumas.
Dengan berakhirnya acara ini, Library Festival UMP 2025 secara resmi ditutup, meninggalkan semangat baru dalam membangun budaya literasi yang inklusif, menyenangkan, dan adaptif terhadap zaman. UMP melalui Perpustakaan terus berupaya menjadi pionir literasi progresif yang menginspirasi generasi muda untuk berkarya dan berdampak. (*)
Wow, 13.000 Bunga Mawar Warnai Perayaan Misa Kenaikan Yesus Kristus di Gereja Katedral Semarang |
![]() |
---|
Cikal Bakal Banjarnegara dari Sini, Perjalanan 3 Bersaudara Penyebar Agama Islam dari Gresik |
![]() |
---|
Ahli Unsoed Beberkan Konsep Ruang Publik Ideal Kebondalem Purwokerto, Bukan Hanya untuk Bisnis |
![]() |
---|
Pemkab Banyumas Akui Belum Ada Blueprint: Kebondalem Masih ‘Kanvas Kosong’ Purwokerto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.