LIPSUS Koperasi Banyumas
Sukses Koperasi di Banyumas Kopipo: Rutin Ekspor Gula Kristal ke Eropa, Tanggung Iuran BPJS Anggota
Koperasi Integrasi Petani Organik (Kopipo) menjadi satu di antara koperasi sukses di Banyumas yang kini mengekspor gula kristal.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
"Kami tetap tanggung jawab," ucapnya.
Untuk menekan risiko kecelakaan kerja ini, Kopipo berusaha mencari bantuan tanaman kelapa yang lebih rendah atau pohon kelapa genjah.
Bersama koperasi lain yang bergerak di bidang yang sama, mereka menerima 6.000 bibit kelapa genjah dari Pemkab Banyumas.
Manfaat lain yang diterima petani gula kelapa anggota Kopipo adalah harga jual.
Baca juga: 187 Penderes Nira Anggota Kopipo Banyumas Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Tak Perlu Bayar Iuran
Di Kopipo, anggota bisa menjual gula kristal kelapa organik seharga Rp23 ribu per kilogram.
Harga ini lebih mahal Rp5 ribu ketimbang mereka mencetak dan menjual di pasaran.
Dalam sehari, para petani rata-rata menyetorkan 5 kilo gula kristal kelapa organik ke koperasi.
Tantangan yang Dihadapi

Membina ribuan anggota yang merupakan petani gula kelapa bukanlah hal mudah.
Suntoro mengatakan, usaha ekspor mereka sempat terhenti karena ulah nakal segelintir anggota.
Mereka sempat kehilangan sertifikasi organik karena ada anggota "nakal" yang mencampur produk dengan gluten.
Kondisi ini membuat mereka sadar pentingnya menjaga kualitas dan kemurnian produk sesuai dengan usaha yang mereka usung.
Kopipo bangkit dan terus mengingatkan anggota untuk menjaga kemurnian gula kelapa yang dibuat dan menggunakan pupuk organik.
Kini, Kopipo tengah menapaki kembali jalan meraih sertifikasi organik.
Suntoro berharap, Kopipo dapat terus berkembang dan menyejahterakan anggota. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.