Berita Jateng

Program Makan Bergizi Gratis di Jateng Dievaluasi Tim Khusus setelah Muncul Keracunan dan Kritik

Pemprov Jateng membentuk tim khusus untuk mengkaji pelaksanaan di lapangan setelah muncul persoalan keracunan hingga kritik tak tepat sasaran.

Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/BUDI SUSANTO
MAKAN BERGIZI GRATIS - Siswa di SMKN 7 Semarang menyantap makanan program makan bergizi gratis (MBG), beberapa waktu lalu. Pemprov Jateng membentuk tim khusus untuk mengevaluasi pelaksanaan program MBG ini setelah banyak persoalan di lapangan dan kritik dari masyarakat. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) membentuk tim khusus untuk mengkaji pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) di wilayah tersebut.

Hal ini juga tindak lanjut banyaknya persoalan di lapangan, termasuk kritik warga.

Persoalan itu di antaranya kasus keracunan makanan yang terjadi di Sukoharjo dan Wonorejo, keterlambatan pengiriman makanan di beberapa sekolah di Semarang, hingga keluhan terkait kualitas dan rasa makanan.

Ada juga kritik soal sasaran program yang dinilai tak tepat.

Baca juga: ICW Minta Presiden Prabowo Hentikan Program Makan Bergizi Gratis setelah Ratusan Siswa Keracunan

Pasalnya, makan bergizi gratis ini diberikan di sekolah-sekolah dengan siswa dari keluarga mampu.

"Kalau orang tuanya mampu, kenapa harus dikasih MBG? Harusnya, lebih diprioritaskan ke sekolah-sekolah pinggiran yang muridnya benar-benar butuh," kritik Fitria, satu di antara wali murid di Semarang, Rabu (7/5/2025).

Terkait hal ini, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengatakan, evaluasi menyeluruh terkait pelaksanaan MBG di Jateng sedang disiapkan. 

Ia menegaskan, tim khusus sudah dibentuk untuk mengkaji jalannya program ini secara sistematis.

"Kami akan melakukan evaluasi terkait program MBG di Jateng, dan sudah ada timnya. Tim ini nantinya akan bekerja melalui proses akreditasi," katanya.

Siapkan 129 SPPG

Sementara, Kepala Bappeda Provinsi Jateng, Harso Susilo mengatakan, Pemprov Jateng tengah menyiapkan 129 titik Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) di 35 kabupaten/kota di Jateng.

Baca juga: Demo Mahasiswa di Solo Raya: Pertanyakan Efisiensi Anggaran Hingga Program Makan Bergizi Gratis

"Biro Isda sudah mempersiapkan, termasuk urusan perizinan lahan."

"Nantinya akan ada MoU untuk pemakaian lahan sewa pakai yang ditentukan Badan Gizi Nasional (BGN)."

"Targetnya, pada 2026, seluruh titik sudah beroperasi," ujar Harso, Rabu. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved