Berita Grobogan

Dikira Tewas, Kepala SDN 2 Penawangan Grobogan Berhasil Cari Bantuan dan Lapor Polisi Soal Pencurian

Pelaku pencurian di SDN 2 Penawangan Grobogan, Senin (14/4/2025) pagi, segera teridentifikasi setelah polisi menerima laporan dari kepala sekolah.

Penulis: Fachri Sakti N | Editor: rika irawati
PEXELS/RAFAEL CLASSEN
ILUSTRASI PENCURI - Pelaku pencurian di SDN 2 Penawangan Grobogan, Senin (14/4/2025) pagi, segera teridentifikasi setelah polisi menerima laporan dari kepala sekolah, Budiyono. Budiyono mencari pertolongan setelah dikira mati oleh pelaku yang menyerang menggunakan gegep besi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, GROBOGAN – Aksi berani Budiyono, kepala SDN 2 Penawangan, Desa/Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat polisi dapat cepat mengindentifikasi dan menangkap pelaku pencurian di sekolah, Senin (14/4/2025) pagi.

Dalam kondisi bersimbah darah akibat serangan pencuri berinisial VR (21), Budiono mencari pertolongan medis ke klinik dan melapor ke polisi.

Budiono terluka di kepala dan mendapat lima jahitan.

Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agung Joko Haryono mengatakan, aksi pencurian VR tepergok Budiyono yang datang lebih awal ke sekolah.

VR masuk ke area sekolah sekitar pukul 04.30 WIB.

Baca juga: Duel Kepala Sekolah vs Pencuri di SDN Penawangan Grobogan Sampai Berdarah-darah

Ia beraksi seorang diri dengan cara melompati pagar dan membawa gegep—tang jepit besi, yang digunakan untuk memecah kaca dan membobol pintu.

"VR tiba di SD mengendarai motor dan masuk ke area sekolah dengan cara melompat pagar sambil membawa alat gegep besi," kata Agung dalam konferensi pers di Polres Grobogan, Rabu (23/4/2025).

VR lantas menyisir ruangan guru untuk mencari barang berharga. 

"Pelaku lalu masuk ke ruang guru dengan cara memecah kaca jendela menggunakan gegep besi, pelaku lantas menyisir ruangan dan mendapati uang Rp50 ribu," imbuh Agung.

Saat itulah Budiyono yang datang lebih awal ke sekolah untuk mematikan lampu, memergoki VR.

Melihat kaca jendela pecah dan pelaku berusaha mencongkel pintu kantin, Budiyono langsung menghampiri.

"Di waktu yang bersamamaan, korban Budiyono yang awalnya mau mematikan lampu dan membersihkan sekolah tiba di SD," tutur Agung.

"Korban kemudian melihat kaca jendela ruang guru pecah, ada seseorang yang tidak dikenal keluar dari ruang perpustakaan melalui jendela menuju ke kantin hendak mencongkel pintu kantin."

"Korban mencoba mendekati dan bertanya 'Sopo kowe?', yang dijawab 'Aku' oleh pelaku."

"Tanpa diduga, VR langsung menyerang Budiyono menggunakan gegep besi," imbuh Agung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved