Berita Jateng
Sawah Tak Bisa Ditanami Padi karena Tertimbun Lumpur, Petani Grobogan Beralih ke Kacang Tanah
Setelah 6 kali diterjang banjir dalam kurun Januari hingga Maret 2025, sekitar 40 hektare sawah subur kini berubah menjadi hamparan pasir dan lumpur
Penulis: Fachri Sakti N | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, GROBOGAN - Puluhan petani di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, harus menerima kenyataan pahit.
Bagaimana tidak, tidak hanya rumah mereka yang terkena banjir, namun sawah mereka juga rusak akibat banjir.
Enam kali diterjang banjir dalam kurun Januari hingga Maret 2025, sekitar 40 hektare sawah subur mereka kini berubah menjadi hamparan pasir dan lumpur setebal rata-rata 60 sentimeter.
Mereka pun kini memutuskan untuk beradaptasi, beralih dari menanam padi ke kacang tanah.
Kondisi lahan yang tertutup material banjir membuat sebagian besar petani tak bisa segera kembali menanam padi.
Selain batas lahan yang tak lagi terlihat, tanah yang tertutup pasir dinilai tak lagi cocok untuk ditanami padi tanpa proses rehabilitasi besar-besaran.
Baca juga: Ditinggal Megawati, Pelatih Red Sparks Ko Hee-jin Sulit Move On: Masih di Hati
“Untuk saat ini yang cocok berdasarkan pengalaman petani, di lahan berpasir itu cocoknya ditanami kacang tanah,” ungkap Hamidun, Kepala Dusun Mintreng kepada TribunJateng.com.
Langkah awal telah dilakukan oleh warga dengan melakukan pengukuran ulang batas lahan sawah secara gotong royong.
Pengukuran ini penting untuk mencegah konflik kepemilikan di kemudian hari serta menjadi pijakan awal pemulihan lahan.
“Tadi ada sekitar 80 persen petani yang hadir, sekitar 25 sampai 30 orang. Semua menyaksikan pengukuran agar tidak menimbulkan masalah,” tambah Hamidun.
Namun demikian, upaya memulihkan lahan agar kembali bisa ditanami padi terkendala oleh keterbatasan dana dan alat.
Ketebalan pasir dan lumpur membuat pengerukan dengan alat berat menjadi satu-satunya solusi, tapi biaya operasionalnya dinilai terlalu besar bagi desa.
“Butuh anggaran besar, saya rasa untuk desa saja tidak akan mampu. Oleh sebab itu kami meminta bantuan dari provinsi atau pusat agar lahan ini bisa kembali ditanami padi,” ujar Hamidun.
Sembari menunggu kepastian bantuan, para petani pun menyepakati untuk tidak membiarkan lahan terlantar.
Baca juga: Sawah Terendam Lumpur Akibat Banjir, Petani di Baturagung Grobogan Bingung Cari Batas Lahannya
Alih Tanam Jadi Jalan Tengah
Karena kondisi tanah tak memungkinkan untuk menanam padi dalam waktu dekat, opsi menanam kacang tanah menjadi solusi terbaik yang disepakati.
Ditinggal Megawati, Pelatih Red Sparks Ko Hee-jin Sulit Move On: Masih di Hati |
![]() |
---|
Tak Lagi Jadi Sumber Masalah, Sampah di Kebumen Bakal Disulap Jadi Bahan Bakar Alternatif |
![]() |
---|
Pengendara BR-V Tewas Usai Kecelakaan dengan Bus Pengangkut Bonex di Pekalongan |
![]() |
---|
Timbulkan Banyak Mudarat, Warga Sukolilo Pati Tuntut Semua Tambang Ilegal Ditutup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.