Lebaran 2025

Listrik di Klirong Kebumen Terpaksa Dipadamkan, Ada Balon Udara Raksasa Nyangkut di Kabel

Balon udara raksasa jatuh menimpa kabel listrik di wilayah Klirong, Kebumen. PLN terpaksa memadamkan listrik di wilayah setempat saat proses evakuasi.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOK POLDA JATENG
BALON UDARA NYANGKUT - Balon raksasa tersangkut di kabel listrik di depan SDN Jatimalang, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Selasa (1/4/2025). Kejadian ini mendorong polisi memperketat pengawasan penerbangan balon udara liar di masyarakat. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Balon udara raksasa berukuran sekira diameter 1,5 meter dan tinggi 5 meter jatuh menimpa kabel listrik di depan SDN Jatimalang, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (1/4/2025) malam.

Insiden tersebut membuat warga panik karena balon berbahan plastik ini sempat mengeluarkan pijar api.

Petugas PLN terpaksa melakukan pemadam listrik di wilayah setempat saat proses evakuasi.

"Dari kejadian tersebut, kami mengingatkan masyarakat untuk mempedomani aturan menerbangkan balon udara karena jika tidak, bisa berbahaya seperti di Kebumen," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto, Rabu (2/4/2025).

Baca juga: Banjir Kebumen Mulai Surut, BNPB Kucurkan Bantuan 200 Paket Sembako dan Uang Rp200 Juta

Artanto mengklaim, Polda Jawa Tengah telah melakukan pengawasan terhadap aktivitas penerbangan balon udara, terutama di daerah yang memiliki tradisi kuat menerbangkan balon udara saat Lebaran.

Pihaknya juga melakukan pengetatan pengawasan karena melihat dampak aktivitas penerbangan balon udara liar sangat membahayakan bagi keselamatan penerbangan, jaringan listrik, dan dampak lain.

"Masyarakat yang ingin membuat balon udara sebagai kegiatan budaya agar mengikuti ketentuan yang berlaku," pintanya.

Ketentuan tersebut di antaranya, balon udara harus ditambatkan menggunakan tali, bukan diterbangkan liar.

Ukuran balon udara maksimal diamater 4 meter dan tinggi 7 meter.

Balon udara harus berwarna mencolok untuk memudahkan pilot pesawat mengidentifikasi.

Artanto meminta masyarakat mematuhi  aturan tersebut untuk mencegah kejadian serupa di Kebumen.

"Mari patuh demi keselamatan kita bersama," terangnya.

Festival Balon Udara

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat di wilayah yang memiliki tradisi kental menerbangkan balon udara saat Lebaran mengalihkan kegiatan menjadi festival balon udara.

Mereka menerbangkan balon udara secara bersama-sama lewat cara ditambatkan.

Selain menjadi tradisi, acara ini kini dikemas sebagai kegiatan wisata.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved