Lebaran 2025
Perayaan Syawalan di Kaliwungu Meriah, Pemkab Kendal Agendakan jadi Pusat Wisata Religi Rutin
Tak sekedar meramaikan agenda libur lebaran, syawalan Kaliwungu terasa lebih istimewa dengan nuansa religius yang ditawarkan.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Momen perayaan syawalan, atau bodo kupat di Kaliwungu Kabupaten Kendal selalu menarik perhatian masyarakat.
Pasalnya, syawalan Kaliwungu terasa lebih istimewa dengan nuansa religius yang ditawarkan.
Selain menghadirkan aneka permainan anak-anak dan menggandeng pelaku UMKM lokal, perayaan syawalan juga menitikberatkan penguatan sendi-sendi religiusitas.
Ketua panitia syawalan, Badrul mengungkapkan, syawalan ini merupakan tradisi turun temurun sebagai upaya pelestarian budaya di Kaliwungu.
"Tentunya puncak dari kegiatan tradisi ini adalah haul Kyai Asyari atau Kyai Guru, untuk hiburannya ada berbagai pertunjukan di RTH Alun-Alun Kaliwungu," katanya, Jumat (4/4/2025) malam.
Baca juga: Kecelakaan Mobil Kijang vs Truk di Simpang 4 Karangjati Blora, Kerugian Materiil Rp 20 Juta
Menurutnya, kegiatan syawalan sudah dimulai sejak Kamis (3/4/2025) dan berakhir pada Minggu (13/4/2025).
Ia berharap, syawalan bisa menjadi agenda rutin tahunan untuk melestarikan warisan budaya di Kaliwungu.
"Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi, karena ini kan sudah tiap tahun diselenggarakan," sambungnya.
Wakil bupati Kendal, Benny Karnadi menegaskan syawalan Kaliwungu memiliki potensi wisata religi cukup kuat untuk menarik pengunjung luar daerah. Sehingga tradisi ini perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi muda.
"Jadi branding wisata religi di Kaliwungu itu angat kuat, di sini ada ziarah makam dan harus dipertahankan," imbuhnya.
Benny mengungkapkan, pihaknya akan terus mendukung kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kepedulian menjaga tradisi yang sudah menjadi warisan budaya.
Baca juga: Korlantas Pertebal Keamanan saat Arus Balik demi Kenyamanan Pemudik
Di sisi lain, pihaknya juga menyoroti aksi negatif remaja yang seringkali menggelar kegiatan tak bermanfaat di kompleks pemakaman.
Benny pun bakal bertindak tegas agar kompleks pemakaman yang menjadi pusat wisata religi agar lebih bersih dari penyakit masyarakat.
"Jangan sampai tradisi ini hilang, karena sekarang banyak hiburan dan remaja yang minum miras di sekitar kompleks makam," tandasnya.
Warga Kecamatan Limbangan, Arif mengatakan dirinya rela datang jauh-jauh dari perbatasan Kendal menuju pusat kota untuk mengikuti kegiatan syawalan.
Menurutnya, tradisi syawalan Kaliwungu menjadi agenda rutin yang selalu ia nantikan saban tahun.
"Syawalan Kaliwungu itu ramai sekali, apalagi pas sore setelah waktu ashar sampai malam. Rasanya beda dari yang lain, lebih istimewa," paparnya. (ags)
Pemkab Blora Perbaiki Jalan Rusak yang Sempat Ditanami Pohon Pisang dengan Grosok |
![]() |
---|
Akan Cerah Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca Cilacap Sabtu 5 April 2025 |
![]() |
---|
Polisi Lakukan One Way Lokal di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Ini Pertimbangannya |
![]() |
---|
Libas Korea Selatan, Timnas Indonesia Pede Tantang Pemuncak Klasemen Grup C |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.