Polemik Band Sukatani

Kantor Polisi Hingga DPRD Purbalingga Jadi Sasaran Vandalisme, Diduga Terkait Kontroversi Sukatani

Sejumlah fasilitas pemerintahan di Purbalingga jadi sasaran aksi vandalisme atau coretan, diduga terkait pembungkaman band Sukatani.

|
Editor: rika irawati
Istimewa
MINTA MAAF - Dua personel band punk new wave asal Purbalingga, Sukatani, minta maaf kepada kapolri dan institusi polri atas lagu ciptaan mereka berjudul "Bayar Bayar Bayar". Kontroversi band ini memicu aksi vandalisme di sejumlah fasilitas pemerintahan, di antaranya kantor polisi, pos lantas, rumah dinas pejabat, serta gedung DPRD Purbalingga. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Vandalisme diduga terkait kontroversi yang melibatkan band punk new wave Sukatani ditemukan di sejumlah fasilitas pemerintahan di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (21/2/2025).

Coretan dari orang tak dikenal itu ditorehkan di antaranya di kantor polisi, pos lantas, rumah dinas pejabat, hingga gedung DPRD Purbalingga.

Berbagai simbol digambar menggunakan cat semprot warna merah dan hitam, di antaranya lambang anarki berupa huruf A dalam lingkaran, huruf M dalam lingkaran, serta tulisan "MERAH #SUKATANI".

Baca juga: Video Band Sukatani Minta Maaf ke Kapolri Gegara Lagu Bayar Bayar Bayar

Sukatani merupakan band punk new wave asal Purbalingga.

Band ini tengah viral setelah video permohonan maaf dua personelnya tersebar di media sosial.

Mereka meminta maaf kepada Kapolri dan institusi Polri terkait lagu mereka berjudul "Bayar Bayar Bayar". 

Lagu yang dirilis pada 24 Juli 2023 dan masuk dalam album Gelap Gempita tersebut menuai kritik tajam karena liriknya yang secara eksplisit menyebutkan "bayar polisi". 

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @sukatani.band, dua personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lutfi (Alectroguy) dan Novi Citra (Twister Angel), menyampaikan permintaan maaf mereka. 

"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami yang berjudul Bayar Bayar Bayar, yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial," ujar Syifa dalam video tersebut. 

Baca juga: 148 Preman Diamankan Polres Purbalingga dalam Operasi Cipta Kondisi, Dua di Antaranya Diproses Hukum

Band ini juga mengumumkan bahwa lagu tersebut telah dicabut dari semua platform digital dan meminta masyarakat menghapus rekaman atau unggahan yang masih beredar di internet. 

Belum ada tanggapan dari Kapolres Purbalingga maupun Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga terkait vandalisme terahadap sejumlah fasilitas milik mereka. (Kompas.com/Iqbal Fahmi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polemik Band Sukatani, Kantor Polisi hingga Gedung DPRD Purbalingga jadi Sasaran Vandalisme".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved