Berita Jateng
Polda Bantah Tembak Suporter Semarang Pakai Peluru Karet dan Intervensi Korban
Polda Jawa Tengah membantah penggunaan peluru karet untuk menembak suporter PSIS Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: khoirul muzaki
Belum termasuk ratusan korban lainnya yang terpapar gas air mata.
Ragil merinci, keenam korban terdiri dari satu orang terkena peluru karet. Sisanya, kaki memar, pingsan sampai mulut berbusa dan lainnya. "Itu yang terdata, korban yang tidak terdata lebih banyak," jelasnya.
Baca juga: Aksi Heroik Nelayan Selamatkan Kapal Bosnya di Pelabuhan Tegal
Menanggapi soal isu bahwa korban terkena keramik, Ragil membantahnya.
Menurutnya, keterangan dari korban sendiri bahwa itu memang peluru karet dan memang dari pendamping yang kemarin mengantarkan ke rumah sakit menyebut terdapat lubang di sebelah tangan bagian kiri. "Tidak mungkin kalau itu luka dari keramik," ujarnya.
Ragil menyebut, ratusan suporter yang terkena dampak dari gas air mata tidak terdata.
Mereka cenderung menormalisasi kejadian tersebut karena terbiasa mendapat represifitas dari aparat.
"Kami kesulitan mendata dan melakukan advokasi," bebernya.
Kendati begitu, pihaknya berusaha mendata lalu mengirimkan data itu ke beberapa lembaga yang menangani korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
"Salah satunya mungkin Komisi Untuk orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) karena kemarin salah satu jaringan hubungkan ke sana," tandasnya.
(Iwn)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.