Berita Jateng
Keluarga Tak Tahu, Proyektil Peluru Masih Bersarang di Tubuh Korban Penembakan Polisi di Semarang
Proyektil peluru dari senjata api Aipda Robig masih bersarang di tubuh korban penembakan polisi di Semarang, saat korban dimakamkan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
"Soal itu, nanti kami lihat di persidangan. Kita jangan mengasumsikan," ungkap Artanto.
Begitupun soal pembuktian GRO yang naik Vario merah dan memiliki senjata tajam, Artanto meminta supaya menunggu persidangan.
"Nanti, kita lihat di proses sidang, nanti akan terbuka semua di sana," ucapnya.
Soal keluarga keberatan barang pribadi milik GRO masih ditahan polisi, Artanto menyebut, barang-barang tersebut menjadi barang bukti untuk proses penyidikan sehingga berstatus disita.
"Nanti, pada saat proses sidang, semua barang bukti dimiliki oleh yang berhak akan dikembalikan pada pemiliknya," ujarnya.
Keluarga Dapat Kabar setelah 12 Jam Kejadian
Sebelumnya, keluarga GRO menyayangkan sikap polisi yang memberitahukan kematian korban pada Minggu (24/11/2024) pukul 12.00 WIB.
Jeda waktu kejadian dengan pemberitahuan kematian GRO hampir 12 jam.
"Alasannya, tidak ada identitas dan rekam sidik jari tidak keluar. Padahal, warga sekitar bilang, sejak pagi rumah kami sudah dicari polisi berpakaian preman," tutur paman korban, Agung, Selasa.
Baca juga: Sakit Hati Ayah Siswa Ditembak Polisi di Semarang: Cari Anak Semalam Suntuk Malah Dapat Kabar Duka
Dia juga mengungkapkan, polisi memberitahu kepada keluarga bahwa kematian GRO disebabkan tawuran, bukan penembakan.
Itu sebabnya, mereka tak tahu ada peluru di tubuh GRO saat dimakamkan.
Keluarga mengetahui GRO korban penembakan dari masyarakat sebelum ekshumasi.
Juru bicara keluarga GRO, Subambang menyebut, keluarga takut nantinya ada penghilangan barang bukti dalam kasus ini.
"Seandainya HP bisa kami dapatkan, bisa dilakukan untuk mengungkap fakta sebetulnya," katanya.
Ayah GRO, Andi Prabowo (44) membenarkan, barang bukti yang dibawa GRO belum dikembalikan polisi ke keluarga.
"Jadi, tas, dompet, handphone, motor belum dikembalikan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota Satres Nakorba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin menembak sampai tewas pelajar SMK Negeri 4 Semarang, GRO (17).
Dua korban lain, yakni AD (17) dan SA (16), mengalami luka tembak di tangan dan dada. Mereka berdua selamat.
Peristiwa ini terjadi di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) pukul 00.19 WIB. (*)
Saling Bantah Keluarga dan Polda Jateng Soal Kematian Iko Julian Mahasiswa Unnes |
![]() |
---|
Pelayanan di Kota Maupun Kabupaten Pekalongan Tetap Berjalan Paska Demo Ricuh |
![]() |
---|
57 Peserta Demo Berujung Kericuhan dan Penjarahan di DPRD Jepara Ditangkap |
![]() |
---|
Cerita Pemasukan Pedagang Berkurang Hampir Rp 1,5 juta Imbas Traffic Light di Kendal Bermasalah |
![]() |
---|
Usai Diperiksa KPK, Bupati Pati Sudewo Tinjau Proyek Normalisasi Sungai di Pasuruhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.