Berita Jateng

Pantas Kalangan ASN Rawan Korupsi! Wakil Ketua KPK Ungkap Alasannya

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menilai manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai masih rentan praktik korupsi.

|
Penulis: Saiful Masum | Editor: mamdukh adi priyanto
saiful masum/TribunBanyumas.com
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron menjadi pembicara dalam diskusi Astacita dalam Penyelenggaraan Pemerintah yang Bersih Menuju Indonesia Emas 2045 di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin (18/11/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menilai manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai masih rentan terjadi praktik korupsi.

"Manajemen ASN mulai rekrutmen, mutasi, naik pangkat itu untuk ASN," kata Nurul Ghufron.

Hal itu disampaikan Nurul Ghufron seusai sarasehan bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan tema Astacita dalam Penyelenggaraan Pemerintah yang Bersih Menuju Indonesia Emas 2045 di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin (18/11/2024).

Baca juga: Banyumas Raih Peringkat II Jateng Bidang Kinerja Pengawasan Terbaik, Termasuk Soal Cegah Korupsi

Selain itu, kata dia, potensi korupsi yang terjadi di hampir seluruh pemerintah daerah di Indonesia selain manajemen ASN yaitu pengadaan barang jasa dan sektor perizinan.

Pada pemerintahan Prabowo-Gibran ini, kata Ghufron, ada komitmen untuk reformasi birokrasi pemberantasan korupsi dan pemberantasan judi online.

Sebab, kata dia, pemberantasan korupsi merupakan prasyarat untuk mencapai target lain yang sudah ditentukan.

"Misalnya, untuk mencapai ketahan pangan, energi perlu adanya pemberantasan korupsi."

Baca juga: Kasus Kaesang Pangarep Nebeng Jet Pribadi Bukan Gratifikasi, KPK Beri Alasan Soal Pejabat Negara

"KPK komitmen memberantas semua itu," kata Ghufron.

Untuk itu, KPK dalam mengukur keberhasilan pemberantasan korupsi pihaknya menggunakan tiga idnikator.

Pertama yaitu Survei Penilaian Integritas (SPI), Indeks Perilaku Antikorupsi (IPAK), dan Indeks Persepsi Korupsi (IPK).

Dari berbagai indikator tersebut yang paling penting merupakan komitmen bersama untuk memberantas korupsi.

Sebab, indikator pemberantasan korupsi yang telah tersedia tidak bisa 100 persen menunjukkan perilaku antikorupsi.

Sementara itu Penjabat Bupati Kudus, M Hasan Chabibie mengatakan, kehadiran komisioner KPK ke Kudus ini diharapkan bisa menambah semangat pemerintah daerah dalam upaya reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.

Selain itu juga upaya mewujudkan tata kelola pemerintah yang bersih.

Dalam agenda ini selain dihadiri oleh Kepala OPD di Kudus, juga dihadiri oleh sejumlah kepala desa dan perangkat desa.

Dengan begitu, kata Hasan, diharapkan komitmen pemerintah di bawah kendali Presiden Prabowo dalam memberangus korupsi di Kabupaten Kudus bisa benar-benar terlaksana. (*)

Baca juga: Respon Eks Mendag Tom Lembong Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula: Saya Serahkan kepada Tuhan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved