Berita Jateng

Warga Gribig Kudus Ditangkap Densus 88: NIK KTP Palsu!

Seorang warga Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus bernama Bahrul Irfan (36) ditangkap Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: mamdukh adi priyanto
Istimewa
Tim Densus 88 Anti-teror Mabes Polri menangkap seorang warga Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus pada Minggu (3/11/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Seorang warga Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus bernama Bahrul Irfan (36) ditangkap Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror.

Warga tersebut terduga terlibat jaringan terorisme di Kabupaten Kudus.

Ia ditangkap di Jalan Al-Baqoroh RT 5 RW 1 Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Minggu (3/11/2024) malam.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Warga Gribig Kudus

Paginya, pada Senin (4/11/2024) sekitar pukul 09.00 WIB, anggota Densus 88 kembali mendatangi kediaman di Desa Gribig untuk melakukan penggeledahan dan mencari barang bukti.

Sekretaris Desa Gribig, Muhammad Kamal menuturkan, kaget dengan adanya seorang warga di Desa Gribig yang ditangkap Densus 88.

Menurutnya, Bahrul pindah ke Desa Gribig dua tahun yang lalu.

Sebelumnya dia merupakan warga Desa Barongan RT 2 RW 3, Kecamatan Kota Kudus.

Baca juga: Pelajar di Batu Ditangkap Densus 88, Siap Jadi Pengantin Bom untuk Ledakkan Tempat Ibadah

Meski demikian, dia belum tahu persis jaringan terorisme mana yang diikuti oleh Bahrul Irfan.

"Kami baru tahu setelah ada penangkapan ini."

"Dia (Bahrul Irfan) merupakan pendatang yang sehari-hari bekerja sebagai ojek online," kata Kamal.

Dia secara pasti tidak tahu secara detail mengenai pribadi Bahrul Irfan.

Menurut dia, sosok tersebut jarang di rumah dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

Sementara itu, Kepala Desa Barongan, Bambang Husni menuturkan, tidak tahu rekam jejak Bahrul Irfan di desanya.

Saat ditelusuri nomor NIK Bahrul Irfan, Bambang menyebut bahwa NIK yang dipakai Irfan palsu.

Baca juga: Terduga Teroris Bawa Bom Ditangkap Densus di Stasiun Balapan Solo

"Kalau dicek NIK, bukan asli Barongan."

"Kami coba lacak alamat terduga yang di Barongan itu," kata Bambang.

Seorang warga, Slamet (72) mengatakan, sosok Bahrul Irfan merupakan sosok yang sederhana.

Slamet yang rumahnya berhadap-hadapan dengan kediaman Bahrul Irfan mengatakan, kalau sosok tersebut jarang di rumah.

"Paling kalau malam mampir ke warung saya," kata Slamet.

Slamet terus terang kaget dengan adanya penangkapan tetangganya itu.

Dalam kesaksiannya, Bahrul Irfan memang tampak berbeda dalam aktivitas keagamaan dengan warga sekitar.

Meski rumah Bahrul Irfan dekat dengan dengan musala, dia tidak pernah terlihat beribadah di musala.

Kemudian suatu ketika Bahrul Irfan diajak pengajian atau selametan dia menolak dengan alasan musyrik. (*)

Baca juga: Densus 88 Juga Beraksi di Boyolali dan Solo, Sehari Tangkap 10 Terduga Teroris di Solo Raya

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved