10 Orang Tewas akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur: Letusan Pecahkan Kaca Rumah

Banyak warga melindungi kepala menggunakan helm dan menutup hidung serta mulut menggunakan masker akibat bau menyengat belerang.

Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Pululera, melaporkan adanya erupsi, namun tinggi kolom abu tak bisa teramati karena kabut awan. 

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi ± 24 menit 10 detik.

"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 04 November 2024 pukul 23:57 Wita," isi laporan dari Pos Pengamatan Pululera.

Baca juga: 7 Desa di Magelang Diguyur Hujan Abu Tipis, Diam-diam Merapi Erupsi

Dijelaskan, saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status Level III (Siaga) dengan sejumlah rekomendasi.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dilarang beraktivitas apapun dalam radius 3,5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 4 kilometer pada arah Utara-Timur Laut dan 5 kilometer pada sektor Timur Laut.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Sementara, masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki diminta memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Koordinasi pun terus dilakukan pemerintah daerah setempat dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, juga Kementerian Energi dan SUmber Daya Mineral. (*)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Update Dampak Erupsi Lewotobi Laki Laki NTT: 10 Meniggal Dunia, 10 Ribu Warga Terdampak.