Berita Magelang

Baru Selesai Dibangun, Talud Museum dan Kampung Seni Borobudur Magelang Ambrol

Menjelang diresmikan Presiden Joko Widodo, talud di Museum dan Kampung Seni Borobudur ambarol, Rabu sore.

Editor: rika irawati
KOMPAS.com/Egadia Birru
Kondisi talud di Museum dan Kampung Seni Borobudur ambrol, Kamis (26/9/2024). Talud ambrol pada Rabu (25/9/2024) setelah kawasan tersebut diguyur hujan deras. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, MAGELANG - Menjelang diresmikan Presiden Joko Widodo, talud di Museum dan Kampung Seni Borobudur ambrol, Rabu (25/9/2024).

Peristiwa ini terjadi, diduga akibat guyuran hujan deras yang melanda kawasan terebut Rabu sore. 

Talud atau dinding penahan tanah yang ambrol itu masuk di Dusun Kujon, Desa/Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 

Persisnya, di seberang SD Muhammadiyah Borobudur.

Seluruh dinding talud sepanjang 30 meter dan tinggi 80 sentimeter, runtuh total. 

Tanah di sekitar, yang terasa gembur, sebagian tampak amblas. 

Padahal, di sini berdiri beberapa rumah warga. 

Baca juga: Lapak Pedagang di Kawasan Candi Borobudur Magelang Dibongkar, Bakal Dipindah ke Kampung Seni Kujon

Rame, warga Dusun Kujon, mengungkap detik-detik ambrolnya talud tersebut.

Saat itu, kata dia, hujan deras tengah mengguyur kawasan tersebut.

"Kurang lebih, hujan deras mulai jam 15.30. Lama-lama (debit) air besar. Tiba-tiba talud mak bruk," ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (26/9/2024). 

Rumah pria berusia 70-an ini persis di samping talud tersebut. 

Tak Masuk Rencana Pembangunan

Kepala Dusun Kujon-Gejagan-Sabrangrowo Heri Agus Setiawan menyatakan, pembangunan talud tak masuk site plan pengerjaan Museum dan Kampung Seni Borobudur

Namun, talud kemudian dibangun pihak pengembang setelah ada permintaan warga sekitar. 

Agus khawatir, derasnya aliran air dari bekas talud bakal menggenangi lahan pertanian di area hilir, bahkan meluap ke SD Muhammadiyah Borobudur

"Saya harap, dikaji ulang terkait (analisis) dampak lingkungan," katanya saat ditemui. 

Site Operation Manager PT Brantas Abipraya Setiawan Priyono membenarkan bahwa tidak ada talut dalam gambar site plan. 

Sehingga, jika tanpa dinding penahan tanah, limpasan air menuju ke permukiman warga. 

Baca juga: Ratusan Guru Agama Islam di Magelang Jadi Korban Penipuan, Setor Uang hingga Rp1,16 Miliar

Saat ditanya alasan tidak adanya talud sejak awal pengerjaan proyek, Setiawan menyebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang berwenang menjelaskan. 

"Kami sudah bersurat (soal) early warning bahwa di sini memang perlu dinding penahan tanah untuk antisipasi," bebernya. 

Dia menambahkan, pihaknya segera memperbaiki talud dengan mengganti material batu kali dengan batu u-ditch atau semacam beton. 

Museum dan Kampung Seni Borobudur merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dengan menelan anggaran Rp253,2 miliar. 

Tempat ini berdiri di bekas lapangan sepak bola Kujon seluas 10,7 hektare.

Rencananya, Museum dan Kampung Seni Borobudur diresmikan Presiden Joko Widodo di pekan kedua Oktober 2024. (Kompas.com/Egadia Birru)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang Diresmikan Jokowi, Talut di Kampung Seni Borobudur Ambruk Usai Hujan Deras".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved