Geng di Semarang

Polisi Buru Pelaku Pembacokan Mahasiswa Udinus hingga Tewas, 11 Saksi Diperiksa

Polisi masih memburu pelaku pembacokan Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) seorang mahasiswa Udinus

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rustam Aji
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA.
RUMAH DUKA - Suasana kediaman Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21), korban pembacokan di Kota Semarang yang berada di Dukuh Bakalan RT 02 RW 05, Kelurahan Bandungharjo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara penuh di datangi oleh sanak keluarga, dan tetangga rumah hingga teman dekatnya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pelaku pembacokan Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21), mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang jurusan Sarjana Sistem Informatika, hingga kini masih diburu polisi.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi itu sebanyak 11 orang untuk mengungkap pelaku (pembacokan)," jelas Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, Rabu (18/9/2024).

Menurutnya, peristiwa sadis ini diawali adanya gerombolan gangster remaja yang membawa senjata tajam.

"Mereka diduga akan melakukan aksi tawuran. Nahas, korban ketika kejadian melintas dari arah Gunungpati menuju kosnya di daerah dekat Kampus Udinus malah menjadi korban salah sasaran," jelasnya.

Baca juga: Bisa Hasilkan Cuan, Canggihnya Mesin Pencacah Sampah Organik dan Anorganik Buatan Mahasiswa Udinus

Korban ketika itu melintas bersama dengan seorang temannya bernama Anugrah Maulana. Namun, Anugrah berhasil menyelamatkan diri.

Sebaliknya, korban mengalami luka sabetan senjata tajam hingga alami luka sobek bagian paha sebelah kiri, luka sobek paha sebelah atas, luka sobek sebelah perut dan lecet-lecet bagian selangkangan.

Pemuda asal Bandungharjo, Sonorejo, Kabupaten Jepara ini tewas dibacok diduga oleh anggota gangster di depan SPBU 44.501.22, Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 03.00.

Baca juga: Pendiam dan Penurut, Sosok Mahasiswa Korban Pembacokan di Semarang di Mata Keluarga Jepara

Kemudian, jenasah dibawa ke RSUP Bhayangkara untuk proses autopsi.

"Hasil autopsi dokter forensik. Ada luka di bagian paha sebelah kiri, luka menganga sangat besar. Ini juga memutuskan pembuluh darah sehingga korban kehabisan darah," terang Andika.

Pihaknya mengaku, telah mengindentifikasi dua kelompok yang terlibat tawuran.

Beberapa orang telah diamankan, tetapi polisi masih memburu pelaku utama.

"Dari salah satu geng-geng ini juga sudah kami amankan beberapa orang-orangnya juga," ungkapnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved