Pilkada 2024
Pilkada Banyumas dan Brebes Calon Tunggal, Bagaimana Jika Kotak Kosong yang Menang?
Anggota KPU RI, Idham Kholik menuturkan, penjabat (pj) kepala daerah akan memimpin suatu daerah jika hasil Pilkada 2024 tersebut kotak kosong menang.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Pemilihan calon kepala daerah atau Pilkada 2024 di Kabupaten Banyumas dan Brebes berpotensi diikuti calon tunggal. Artinya, pasangan calon akan melawan kotak kosong.
Lalu, bagaimana jika kotak kosong yang memenangkan pilkada, alih-alih calon tunggal?
Anggota KPU RI, Idham Kholik menuturkan, penjabat (pj) kepala daerah akan memimpin suatu daerah jika hasil Pilkada 2024 tersebut memenangkan kotak kosong.
Baca juga: Parpol Bisa Berpikir Ulang. KPU Perpanjang Masa Pendaftaran Peserta Pilkada Brebes 1-3 September
Dalam Pasal 54 Huruf D Undang Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, terdapat syarat dan ketentuan calon tunggal dinyatakan memenangkan pilkada.
"Dinyatakan terpilih yaitu dengan ketentuan memperoleh suara sah lebih dari 50 persen."
"Jika tidak melampui batas ketenttuan tersebut maka akan diadakan pemilihan pada pemilihan selanjutnya," kata anggota KPU RI, Idham Kholik, Jumat (3/8/2024).
Seperti diketahui, pemilihan selanjutnya yakni pada 2029.
Baca juga: Ada 2 Calon Tunggal Pilkada di Jateng, Berpotensi Lawan Kotak Kosong
Artinya, hingga 2029 daerah tersebut akan dipimpin penjabat bupati.
Penjabat dapat berganti-ganti selama periode 2024-2029 sesuai dengan kebijakan pemerintah atau gubernur.
Sebelumnya diberitakan, ada dua daerah di Jawa Tengah dengan bakal pasangan calon kepala daerah tunggal sejak pendaftaran dibuka pada 27 hingga 29 Agustus 2024.
Calon Tunggal 2 Daerah
Pasangan calon kepala daerah tunggal melawan kotak kosong terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada di Jawa Tengah (Jateng).
Total ada dua daerah yang mana terdapat calon tunggal alias melawan kotak kosong dalam pilkada serentak.
Namun demikian, Komisi Pemilihan Umum atau KPU masih membuka perpanjangan pendaftaran.
Baca juga: Potensi Paslon Lain Maju Pilkada Banyumas Masih Ada, Syarat: Ada Partai Parlemen Alihkan Dukungan
Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman memetakan tingkat kompetisi politik di Pilkada 2024 Jawa Tengah.
Hasil analisisnya, sebanyak 23 Kabupaten/Kota masuk kategori wilayah dengan tingkat kompetisi politik tinggi.
5 daerah masuk kategori sedang.
7 daerah masuk kategori rendah.
Tujuh daerah masuk kategori rendah lantaran terdapat satu paslon yang mendominasi.
Tingkat kompetisi yang rendah berpotensi terjadi di 7 kabupaten/kota yakni Kabupaten Semarang, Blora, Sukoharjo, Wonosobo, Banyumas, Brebes, dan Kota Pekalongan.
Bahkan, di beberapa daerah seperti di Brebes dan Banyumas berpotensi melawan kotak kosong.
Baca juga: KPU Perpanjang Pendaftaran Peserta Pilkada Banyumas 2-4 September, Parpol Bisa Alihkan Dukungan
"Di Brebes bakal paslon Paramitha Widya K-Wurja diusung oleh 11 partai atau 98 persen suara sah kursi DPRD."
"Kemudian, di Banyumas bakal paslon Sadewo dan Dwi Asih Lintarti diusung 12 partai," tandasnya.
Siapa saja calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang melawan kotak kosong?
1. Mitha-Wurja di Pilkada Brebes
Hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Brebes pada Pilkada 2024 di Kantor KPU Brebes.
Pasangan calon tersebut adalah Paramitha Widya Kusuma dan Wurja.
Mereka diusung 12 partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, PAN, PPP, PKS, Partai Nasdem, Partai Demokrat, PSI, Partai Perindo dan Partai Buruh.
Mitha merupakan anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Fraksi PDIP dan merupakan anak dari Indra Kusuma, Bupati Brebes periode 2002-2010 sekaligus Ketua DPC PDIP Brebes.
Sedangkan Wurja adalah Ketua DPC Partai Gerindra Brebes.
Mereka menjadi calon tunggal dan berpotensi melawan kotak kosong di Pilkada 2024.
Juru bicara, Teguh Wahid Turmudi mengatakan, seluruh parlemen sudah menyatakan dukungan untuk pasangan calon Mitha- Wurja.
Dukungan dari 12 partai politik tersebut juga sudah dipastikan Mitha- Wurja menjadi calon tunggal.
"Kemungkinan besar calon tunggal," kata Teguh saat mengantarkan pendaftaran di hari terakhir, Kamis (29/8/2024).
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Brebes, Indra Kusuma mengatakan, jika seluruh partai politik di parlemen mengusung Mitha Wurja maka Pilkada di Brebes hanya diikuti calon tunggal.
Misalkan ada partai politik lain pun suaranya tidak bisa memenuhi syarat pendaftaran.
"Insyaallah kalau melihat ini pasti calon tunggal."
"Kalau pun ada partai lain, jumlah suaranya kurang," ujarnya.
2. Sadewo dan Lintarti di Pilkada Banyumas
Kontestasi Pilkada Banyumas kemungkinan besar akan mempertemukan pasangan Sadewo Tri Lastiono - Dwi Asih Lintarti melawan kotak kosong.
Ditanya mengenai tanggapan sejumlah partai yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Banyumas Maju (KBM) memilih merapat ke Koalisi Banyumas Bersatu Sadewo mengatakan itu adalah kesepemahaman bersama.
Koalisi Banyumas Bersatu saat ini berisi PDIP, PKB, PAN, PKS, PPP, ditambah dengan Gerindra, Golkar, Nasdem, dan Demokrat.
Kemudian diusung partai non-parlemen yaitu Partai Gelora, Partai Ummat, Perindo, Hanura, Partai Garuda, dan PBB.
"Sampai ada deal ini adalah kesepemahaman dan memang ada lobi politik."
"Dari saya itungannya sudah mau head to head tapi kok last minute ada kesepakatan lain," ujar Sadewo usai Rapat Kerja Khusus (Rakercabsus) DPC PDIP Banyumas bersama partai pengusung di Aston Hotel, Rabu (28/8/2024).
Bagaimanapun konsekuensinya Sadewo dan Lintarti siap melawan baik kotak kosong ataupun head to head.
"Kalau PDIP semakin banyak lawan semakin senang."
"Kita punya 17 kursi atau 30 persen lebih."
"Semakin banyak semakin menguntungkan.
"Saya tidak mau kotak kosong tapi ini hasil komunikasi."
"Buktinya DKI yang digadang-gadang kotak kosong tapi dengan aturan baru bisa muncul, tapi di Banyumas kebalikannya," terangnya.
Sementara itu Ketua DPC PDIP Banyumas, dr. Budi Setiawan mengatakan, menerima baik dengan senang hati bergabungnya partai lain tanpa merendahkan partai lain.
"Sebenarnya saya dari dulu awal melihat yang dari dulu siapa yang mau maju tidak jelas."
"Saya melihat walaupun dibentuk KBM ya sudahlah."
"Kalau saya melihat komitmen dari partai cukup baik."
"Jadi kalau seperti di Makasar sampai, kalau kalah kecil sekali kemungkinannya, tapi kayaknya tidak," terangnya.
Pihaknya meyakini kemenangan sudah 80 persen bisa diraihnya.
Menurutnya, dalam last minute partai yang baru ikut bergabung tentu saja adalah mengamankam konstituennya.
"Koalisi Banyumas Bersatu bahwa ini adalah saatnya."
"Kalau suratnya mendukung ya harus sesuai."
"Andaikan PSI mau mendukung ya silakan," terangnya.
Pihaknya mengatakan akan ada tim survey yang memantau kinerja timnya nanti dan mentargetkan persentase bisa menang 100 persen. (*)
Baca juga: Belum Pasti Sadewo Lawan Kotak Kosong, KPU Banyumas Masih Tunggu Pendaftar Lain Sampai Larut Malam
Calon Bupati Ade Sugianto Didiskualifikasi, Pilkada Tasikmalaya Harus Diulang |
![]() |
---|
Jelang Pelantikan Wali Kota Tegal Terpilih Pilkada 2024, Agus Dwi Pamitan, Titip Pesan untuk ASN |
![]() |
---|
6 Februari, Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 Tanpa Gugatan MK Dilantik |
![]() |
---|
Kenaikan Gaji Berkala 2 ASN di Pemkot Semarang Ditunda, Terbukti Langgar Netralitas saat Pilkada |
![]() |
---|
Vicky Prasetyo Gugat Hasil Pilkada Pemalang ke MK, Hari Ini Diperiksa Bersama PHPU Pilgub Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.