Pilgub Jateng 2024
Baliho Andika Perkasa Mulai Bermunculan di Semarang, Potensi Perang Bintang di Pilgub Jateng
Baliho mantan Panglima TNI Andika Perkasa mulai bermunculan di tepi jalan di Kota Semarang.
Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Baliho mantan Panglima TNI Andika Perkasa mulai bermunculan di tepi jalan di Kota Semarang.
Nama Andika Perkasa muncul di internal PDIP untuk diusung dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024.
Baliho tersebut satu di antaranya dipasang di tepi Jalan Brigjen Katamso, Kota Semarang, tepatnya kurang dari 100 meter dari kantor DPD PDIP Jateng.
Baliho tersebut menampilkan gambar Andika Perkasa disertai tulisan Banteng Perkasa.
Sayangnya, pemasangan baliho tersebut belum cukup memopulerkan Andika.
Beberapa warga masih belum familiar dengan mantan Panglima TNI itu.
Bahkan, mereka yang beraktivitas di Jalan Brigjen Katamso mengaku tak mengenali sosok dalam baliho.
"Saya kurang begitu tahu siapa sosok yang ada di baliho tersebut," kata Muhammad Rizaldi Kurniawan (18), warga Semarang Tengah, Kota Semarang, yang bekerja di sekitar Jalan Brigjen Katamso, Senin (5/8/2024).
Baca juga: Jawaban Andika Perkasa Nyalon Gubernur di Pilkada Jateng atau Jakarta
Saat ditanya apakah sosok yang terpampang di baliho akan mencalonkan diri dalam Pilgub Jateng, pemuda tersebut hanya menggelengkan kepala.
Kurniawan juga mengatakan, tidak ada tulisan bakal calon gubernur di banner tersebut.
"Tulisannya hanya Banteng Perkasa, jadi saya tidak tahu apakah sosok di banner akan mencalonkan diri sebagai bakal gubernur Jateng," terangnya.
Tak hanya Kurniawan, Muji (51), seorang pedagang nasi di tepi Jalan Brigjen Katamso juga tak mengenal sosok yang ada di baliho tersebut.
"Tidak tahu itu siapa. Setahu saya, baliho besar tersebut dipasang dua pekan lalu," katanya.
Tunggu Keputusan DPP
Sementara, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul mengatakan, internal PDIP mendukung Andika Perkasa maju di Pilgub Jateng 2024.
Menurut Pacul, kehadiran Andika di Pilgub Jateng akan membuat kader banteng merasa aman dan nyaman.
Hanya saja, Pacul mengatakan, keputusan mengusung Andika Perkasa ada di DPP PDIP.
"Kalau sudah diputuskan, tentunya kami akan berjuang untuk memenangkan Andika Perkasa di Jateng," katanya seusai Rapat Koordinasi Pilkada di panti Marhaen, Selasa (23/7/2024) malam.
Dia menambahkan, latar belakang Andika Perkasa yang pernah menjadi Panglima TNI berbintang 4 memberi kesan tersendiri bagi kader.
"Paling penting, Andika Perkasa merupakan sosok yang simpatik dan hal tersebut yang dicari oleh PDIP," terangnya.
Potensi Perang Bintang
Sementara, pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio memprediksi, akan terjadi perang bintang dalam Pilgub Jateng jika Andika Perkasa resmi diusung PDIP.
Apalagi, sebelumnya, mantan Kapolda Jateng Kompol Ahmad Luthfi juga dikabarkan bakal maju di kontetasi pemilihan kepala daerah tingkat provinsi itu.
Sejumlah partai politik (parpol) menyatakan mendukung pejabat polri bintang 2 itu untuk maju Pilgub Jateng 2024.
Hendri memprediksi, Pilgub Jateng 2024 hanya akan diikuti dua pasangan calon.
Calon pertama merupakan pasangan Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep.
Pasangan ini akan diusung parpol dari Koalisi Indonesia Maju.
Baca juga: Nama Andika Perkasa Menguat Diusung PDIP di Pilgub Jateng 2024, Dinilai Beri Rasa Aman dan Nyaman
Calon kedua, merupakan Andika Perkasa yang merupakan kader PDIP, berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen yang merupakan wakil NU.
"Kalaupun Andika Perkasa dan Taj Yasin Maimoen kalah, ada kemungkinan, Ahmad Luthfi hanya menjabat gubernur Jateng sebentar saja," katanya melalui sambungan telepon, Senin.
Hendri mengatakan, hal tersebut dikarenakan Ahmad Luthfi akan ditarik ke pusat untuk mendapatkan jabatan baru atau naik ke tingkat menteri.
Kondisi tersebut membuat Kaesang Pangarep akan menjabat sebagai Gubernur Jateng secara mutlak.
"Namun, dengan catatan, jika Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep menang dalam Pilgub Jateng. Karena, PDIP dengan Andika Perkasa tak mau kehilangan kandang bantengnya dan akan berusaha memerahkan Jateng," ucapnya.
Ia mengatakan, melihat komposisi itu, pertarungan Pilgub Jateng 2024 sebenarnya pertarungan politik utama antara kubu Joko Widodo dan PDIP.
Pertarungan sengit tersebut terjadi di dua daerah, yaitu Jateng dan Sumatra Utara, tempat Bobby Nasution, mantu Jokowi, mencalonkan diri sebagai gubernur Sumatera Utara.
Hendri khawatir, kondisi ini membuat persaingan politik yang tidak sehat.
Ia menyebutkan, pera penguasa menerapkan demokrasi siasat dalam Pilgub Jateng.
"Menurut saya, hal tersebut sesat dan jahat," paparnya.
Baca juga: Muncul Nama Andika Perkasa di Internal PDIP untuk Pilgub Jateng 2024, Bagaimana Nasib Hendi?
Demokrasi siasat, dikatakan Hendri, membuat parpol tidak bisa mengajukan calonnya dalam Pilkada.
Selain itu, rakyat juga tidak dianggap, bahkan tak diberi kesempatan mendukung tokoh yang dianggap mumpun alias hanya diberi tontonan.
Tak hanya itu, praktek demokrasi siasat membuat orang-orang yang memiliki elektabilitas dipaksa agar tidak maju dalam Pilkada.
"Yang membuat miris adalah demokrasi siasat justru diterapkan oleh lembaga atau institusi yang dipercaya oleh UU untuk menghasilkan pemimpin. Itu tidak baik, untuk itu rakyat sebagai pemilik negara harus protes. Karena protes sebagai jalan terkahir menuju demokrasi yang lebih baik," tambahnya. (*)
Baca juga: Konflik PBNU vs PKB Memanas, Ratusan Banser Berkumpul Jaga Kantor PBNU
Baca juga: Raih Gelar Juara Piala Presiden 2024, Arema FC Bagi Hadiah Uang ke 135 Korban Tragedi Kanjuruhan
Sidang Gugatan Pilgub Jateng 2024 di MK Dihentikan, KPU Batal Sampaikan Keterangan |
![]() |
---|
Sidang Andika-Hendi terkait Pencabutan Perkara Pilgub Jateng Digelar MK Hari Ini |
![]() |
---|
Hadapi Sengketa di MK, KPU Yakin Bisa Buktikan Tak Ada Pelanggaran TSM di Pilgub Jateng |
![]() |
---|
Sidang Sengketa Pilgub Jateng 2024: Kedekatan Presiden RI Ke-7 Joko WIdodo dan Ahmad Luthfi Disoal |
![]() |
---|
Gugatan Andika-Hendi di Pilkada Jateng Diyakini Tidak Berlanjut ke Pokok Perkara di MK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.