Berita Jateng
Angka Pernikahan di Kota Semarang Turun, Gejala Resesi Seks Seperti di Jepang?
Tingkat pernikahan di Kota Semarang beberapa tahun terakhir menunjukan angka cenderung turun
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Tingkat pernikahan di Kota Semarang beberapa tahun terakhir menunjukan angka cenderung turun. Namun, penurunan masih terbilang stagnan.
Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kota Semarang, Sumari memaparkan, angka pernikahan pada 2020 berkisar 10 ribu pasangan. Angka pernikahan cenderung menurun dengan masih terbilang stagnan pada angka sekira 9.500.
"Tingkat pernikahan di Semarang tiga tahun terakhir ini stagnan. Dari 2021 - 2022 sedikit mengalami penurunan. 2020 itu angka 10ribu sekian. Pada 2022 - 2023 itu di angka 9.500an," sebut Sumari, usai menghadiri Nikah Massal di Damai Residence Semarang, Rabu (10/7/2024).
Baca juga: Mahasiswi UMS Mengaku Dilecehkan Dosen saat Bimbingan Skripsi, Lutut Dielus hingga Diminta Peluk
Menurutnya, penurunan ini lebih dipicu pada faktor kesiapan yang matang. Masyarakat lebih merencanakan secara matang untuk melangsungkan pernikahan. Dia menilai, ada pemikiran masyarakat bahwa pernikahan yang dilaksanakan dini justru menimbulkan masyalah baru.
"Saya berpositif thinking mereka mempersiapkan pernikahan. Dulu banyak di bawah umur, sekarang lebih menyiapkan secara mental," ujarnya.
Sumari memaparkan, sebelumnya diatur usia pernikahan minimal 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki. Namun saat ini, secara undang-undang, usia menikah mininal 19 tahun baik mempelai laki-laki maupun perempuan.
Sedangkan, rata-rata usia masyarakat melangsungkan pernikahan saat ini di atas 20 tahun.
Baca juga: 5729 Anak di Banjarnegara Tidak Sekolah, Terungkap Alasannya
"Usia rata-rata menikah mungkin masih di atas 20 tahun. Usia ideal menikah 25 tahun, mereka sudah memiliki kematangan berpikir, kesiapan mental. Menikah bukan sekedar melampiaskan nafsu," ujarnya.
Sumari menekankan, kesiapan fisik, mental, dan lainnya harus dipersiapkan secara matang sebelum memutuskan untuk menikah. Dengan harapan, rumah tangga tidak akan goncang di tengah perjalanan. (eyf)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.