Berita Jateng
HUT Bhayangkara di Tegal, Kapolda Jateng Samakan Polisi dengan Pasukan Kerajaan Majapahit
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi yang hadir dalam kegiatan mengungkapkan dirinya merasa tersentuh oleh momen kebersamaan tersebut.
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Dalam perayaan HUT Bhayangkara di Kabupaten Tegal, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyamakan Polri dengan pasukan elite Kerajaan Majapahit.
Hal tersebut disampaikan di hadapan sekitar 2000 masyarakat di Kabupaten Tegal yang ikut menghadiri acara tasyakuran dan doa bersama lintas agama dalam rangka peringatan HUT ke-78 Bhayangkara Polri di Gedung Lasnur Convention Hall Procot, Slawi, Kabupaten Tegal, Senin (8/7/2024).
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi yang hadir dalam kegiatan mengungkapkan dirinya merasa tersentuh oleh momen kebersamaan tersebut.
Baca juga: 1.050 Polisi Jadi Pengawal Pribadi Paslon di Pilkada 2024, Ini Wanti-wanti Kapolda Jateng

Acara itu juga dihadiri anggota Wantimpres yang juga ulama populer, Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.
Turut hadir pula Gubernur Akpol, Irjen Pol Krisno H Siregar, Wakapolda Jateng, para PJU Polda Jateng, Forkopimda Kabupaten Tegal, serta para tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat setempat.
"Momen ini sangat menyentuh hati seluruh insan Bhayangkara di Indonesia."
"Belum pernah terjadi sebelumnya Hari Bhayangkara diperingati oleh masyarakat," ujar Kapolda di awal sambutannya.
Baca juga: Buka Pertandingan Voli HKGB di Semarang, Kapolda Jateng: Bhayangkari Mendukung Tugas Polri
Pasukan Kerajaan Majapahit
Pada kesempatan itu, Kapolda menjelaskan hakikat dari peringatan Hari Bhayangkara ke-78.
Nama Bhayangkara terinspirasi dari pasukan elite kerajaan Majapahit, Pasukan yang sangat setia kepada rajanya itu dipimpin oleh Patih Gajahmada.
"Pasukan Bhayangkara terkenal dalam upayanya melindungi Raja Majapahit dari pemberontakan," sebutnya.
Dalam menjalankan tugasnya, Pasukan Bhayangkara di Zaman Kerajaan Majapahit berpegang pada empat prinsip prajurit yang disebut Catur Prasetya.
Empat prinsip prajurit tersebut antara lain: Satya Haprabu (setia kepada pemimpin negara), Hanyaken Musuh (mengenyahkan musuh negara), Gineung Pratidina (mempertahankan negara), serta Tan Satrisna (bekerja sepenuh hati).
Kesetiaan Polri terhadap pemerintah yang sah sebagaimana terkandung dalam prinsip Satya Haprabu digambarkan melalui upaya Polri dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan pembangunan nasional.
Baca juga: Bantu Korban Gempa Batang, Kapolda Jateng Kirim Ribuan Sak Semen
"Yang kedua, Hanyaken Musuh dimaknai melalui peran Polri dalam upaya pencegahan dan memberantas kejahatan di tengah masyarakat."
"Kalau dalam bahasa ulama adalah Amar Ma'ruf Nahi Munkar," jelas Kapolda.
Massa Bakal Tuntut Bupati Pati Dipecat, Polda Jateng Siap 'Cawe-cawe' Amankan Demo Pati 13 Agustus |
![]() |
---|
Eks Marinir Satria Arta Kumbara Ternyata Alumni SMK Dr Tjipto Ambarawa, Kepintarannya Tak Menonjol |
![]() |
---|
Realisasi Pendapatan APBD Jateng Capai Rp11,213 Triliun di Medio 2025 |
![]() |
---|
Ahmad Luthfi Kerahkan 1.910 Mahasiswa KKN untuk Verifikasi Data RTLH |
![]() |
---|
Penyelundupan 300 Butir Pil Yarindo dalam Susu Cair Kotak di Lapas Ambarawa Digagalkan Petugas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.