Berita Haji

Kemenag Kecewa, Garuda Ubah Rute Penerbangan Kepulangan 46 Kloter Haji dari Makkah ke Jedah

Kemenag RI kecewa lantaran Garuda Indonesia mengubah rute penerbangan kepulangan 46 kloter jemaah haji Indonesia dari Makkah ke Madinah.

Penulis: rika irawati | Editor: rika irawati
TRIBUNSOLO/TRIWIDODO
Ilustrasi. Jemaah calon haji 2023 Embarkasi Solo antre menaiki pesawat Garuda Indonesia menuju Tanah Suci. Kemenag RI mengaku kecewa lantaran Garuda Indonesia mengubah rute penerbangan kepulangan 46 kloter jemaah haji Indonesia dari Makkah ke Madinah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, MAKKAH - Kementerian Agama (Kemenag) kecewa kepada Garuda Indonesia dalam melayani penerbangan haji 2024.

Tak hanya masalah penundaan penerbangan (delay), Garuda Indonesia secara sepihak mengubah rute penerbangan kepulangan 46 kelompok terbang (kloter) gelombang pertama.

Jemaah yang seharusnya pulang dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Makkah, berubah menjadi pulang melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.

Hal ini diungkapkan Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Makkah, Senin (24/6/2024).

"Garuda Indonesia gagal menyediakan slot time di Bandara Jeddah. Akibatnya, ada perubahan slot time kepulangan untuk 46 kloter gelombang pertama yang seharusnya melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, menjadi melalui bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah," kata Subhan, dikutip dari laman Kemenag RI, Rabu (26/6/2024).

"Perubahan slot time tersebut, dampaknya sangat merepotkan," sambungnya.

Baca juga: Garuda Indonesia Delay 5 Jam Bawa Pulang Jemaah Haji Kualanamu Medan, Tak Ada Maaf dan Kompensasi

Subhan mengatakan, perubahan rute penerbangan untuk kepulangan itu menimbulkan dampak sistemik.

Di antaranya, jemaah mengalami kelelahan karena harus menempuh perjalanan panjang dari Makkah ke Madinah.

Ini terjadi karena jemaah gelombang pertama terbang dari Tanah Air mendarat di Bandara AMAA Madinah.

Setelah menjalani rangkaian ibadah di Madinah, mereka bergerak ke Makkah untuk menjalani puncak ibadah haji.

Untuk menghemat waktu, mereka dijadwalkan pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Makkah.

Namun, lantaran perubahan rute penerbangan, mereka harus kembali lagi ke Madinah.

"Jarak Makkah ke Jeddah itu kurang lebih 1,5 jam perjalanan. Sementara, Makkah ke Madinah bisa lebih 8 jam. Ini tentu merepotkan dan melelahkan jemaah," ujar Subhan.

Perubahan rute ini, kata Subhan, juga memecah konsentrasi petugas.

Dalam kondisi normal, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Bandara, semestinya terkonsentrasi pemulangan jemaah haji gelombang satu di Jeddah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved