Perang Palestina Israel

8 WNI Relawan MER-C Masih Bertahan di Gaza, Kemenlu Terus Pantau Kondisi Mereka

Delapan WNI yang merupakan relawan MER-C masih berada di Gaza di tengah panasnya situasi di wilayah Palestina tersebut akibat serangan Israel.

Editor: rika irawati
TRIBUNNEWS/AFP/ZAKARIA ABDELKAFI
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dalam unjuk rasa di pusat kota Paris, Rabu (29/5/2024) waktu setempat. Mereka memprotes serangan Israel terhadap sebuah kamp pengungsi Palestina di Rafah yang menewaskan 45 orang, Minggu (26/5/2024). Sementara, delapan WNI yang merupakan relawan MER-C masih berada di Gaza di tengah panasnya situasi di wilayah Palestina tersebut. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Delapan warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan relawan MER-C masih berada di Gaza di tengah panasnya situasi di wilayah Palestina tersebut.

Kementerian Luar Negeri memastikan, delapan WNI di Gaza itu dalam kondisi baik dan keberadaan mereka terus dipantau.

"Posisi terakhir, saat ini, ada delapan relawan yang masih ada di Gaza. Sesuai kebijakan Mer-C, mereka tetap di sana sambil menunggu rotasi selanjutnya," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha, dalam press briefing dikutip dari YouTube Ministry of Foreign Affairs (MoFA) Indonesia, Kamis (30/5/2024).

Judha menuturkan, Kemenlu sudah mengevakuasi delapan dari 10 WNI di Gaza sejak konflik pecah mulai 7 Oktober 2023 lalu.

Dua relawan MER-C tak ikut dievakuasi karena memilih tetap tinggal di Gaza untuk menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.

Kemenlu menyatakan, memahami keputusan itu mengingat MER-C memiliki kebijakan tetap mempertahankan relawannya di Gaza.

"Untuk itu, kami sudah melakukan koordinasi dengan MER-C terkait dengan penempatan relawan MER-C yang ada di Gaza."

"Yang penting adalah para relawan memahami risiko yang ada dan MER-C punya rencana kontigensi jika terjadi sesuatu dengan relawannya," tutur dia.

Baca juga: 45 Tewas akibat Serangan Israel ke Kamp Pengungsian di Rafah, Warga: Tak Ada Tempat Aman di Gaza

Setelah itu, MER-C mengirimkan tiga batch relawan tambahan.

Dalam batch ketiga ini, pengiriman relawan itu terhambat karena adanya penutupan Rafah.

Sejak proses terhambat, Kemenlu telah meningkatkan koordinasi dengan MER-C dan WHO, termasuk tim kedaruratan (emergency) WHO di lapangan.

"Sejak serangan di Rafah, sudah ada empat relawan MER-C yang berhasil keluar, masing-masing tanggal 21, 23, 24 Mei. Keempat WNI sudah kembali ke Tanah Air," kata Judha.

Erdogan Doakan Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Diberitakan sebelumnya, Israel menyerang kamp pengungsian Rafah di Jalur Gaza Selatan, Palestina, yang semula merupakan zona aman pengungsi, Minggu (26/5/2024).

Serangan itu setidaknya menewaskan 45 orang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved