Perang Palestina Israel

8 WNI Relawan MER-C Masih Bertahan di Gaza, Kemenlu Terus Pantau Kondisi Mereka

Delapan WNI yang merupakan relawan MER-C masih berada di Gaza di tengah panasnya situasi di wilayah Palestina tersebut akibat serangan Israel.

Editor: rika irawati
TRIBUNNEWS/AFP/ZAKARIA ABDELKAFI
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dalam unjuk rasa di pusat kota Paris, Rabu (29/5/2024) waktu setempat. Mereka memprotes serangan Israel terhadap sebuah kamp pengungsi Palestina di Rafah yang menewaskan 45 orang, Minggu (26/5/2024). Sementara, delapan WNI yang merupakan relawan MER-C masih berada di Gaza di tengah panasnya situasi di wilayah Palestina tersebut. 

Sulit memastikan jumlah total korban yang terluka karena rumah sakit tempat para korban dirawat pun telah ditutup karena serangan drone Israel.

Serangan yang dilancarkan ini menuai kecaman, termasuk dari Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.

Baca juga: ICC Minta Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pimpinan Hamas, Tuduhan: Kejahatan Perang di Gaza

Erdogan menyumpahi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bernasib sama dengan diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler.

Ia menilai, Netanyahu gagal mengalahkan perlawanan Palestina sehingga memperluas kekuasaannya dengan melakukan genosida di Rafah, Palestina.

"Netanyahu yang diperangi dan jaringan pembunuhnya berusaha memperluas kekuasaannya dengan membantai orang-orang karena mereka gagal mengalahkan perlawanan Palestina," kata Erdogan, dilansir dari Middle East Monitor. (Kompas.com/Fika Nurul Ulya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasca-serangan ke Rafah, 8 WNI Tertahan di Gaza".

Baca juga: Tak Ada yang Setenar Ganjar dan Gibran, Peminat Pilgub Jateng Punya PR Berat Naikkan Elektabilitas

Baca juga: 6 Orang Minat Jadi Rektor UNS: Ada Peneliti, Direktur Rumah Sakit, hingga Pejabat Kementerian

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved