Pilgub Jateng 2024

Petani Jateng Kesulitan Dapat Pupuk, Sudaryono: Progam Kami Distribusi Langsung ke Petani

Data dari Kementan, pada 2023 lalu pemerintah pusat memasok pupuk bersubsidi untuk Jateng di angka 1,1 juta ton lebih.

Penulis: budi susanto | Editor: mamdukh adi priyanto
Budi Susanto/TribunBanyumas.com
Seorang petani tengah mengecek tanaman padi di areal persawahan yang ada di wilayah Kabupaten Batang, beberapa waktu lalu. Pupuk bersubsidi masih menjadi persoalan petani di Jateng. Bakal calon Gubernur Jateng, Sudaryono memiliki program untuk pupuk subsidi. 

TRIBUNBANYUMASA.COM, SEMARANG - Jateng memiliki petani dengan jumlah besar yang tak kalah dari provinsi lainnya. Namun, persoalan pupuk bersubsidi masih terjadi.

Data yang dihimpun Tribunbanyumas.com, total petani di Jateng mencapai 4,2 juta pada 2023.

Sementara total jumlah penduduk di Jateng pada 2023 di angka 38 juta jiwa lebih.

Baca juga: Petani Purbalingga Kumpul Tengah Malam Deklarasi Dukung Sudaryono Jadi Gubernur Jateng

Dari angka tersebut, 11 persen penduduk di Jateng merupakan petani yang tersebar di berbagai wilayah.

Namun, hingga kini, para petani di Jateng masih terbelenggu dengan ketersediaan pupuk bersubsidi.

"Saya juga tidak tahu apakah pupuk bersubsidi itu terbatas atau bagaimana, karena fakta di lapangan pupuk bersubsidi tak jarang sulit didapatkan," jelas Rohman (44) satu di antara petani padi di Kabupaten Kendal, Jumat (24/5/2024).

Adanya kartu tani untuk mempermudah para petani mendapatkan pupuk juga dirasakan belum efektif.

Baca juga: Petani Cabai Magelang Rela Tempuh 101 Km untuk Sampaikan Harapan ke Bacagub Sudaryono

Padahal kartu tani juga difungsikan untuk agar subsidi pada pupuk tersalurkan secara tepat.

"Nyatanya masih kadang pupuk bersubsidi langka, coba saja tanya ke petani lainnya," katanya.

Penuturan Rohman juga tergambar pada jumlah pupuk subsidi yang dipasok pemerintah ke Jateng.

Data dari Kementan, pada 2023 lalu pemerintah pusat memasok pupuk bersubsidi untuk Jateng di angka 1,1 juta ton lebih.

Jumlah tersebut tak mencukupi untuk seluruh petani di Jateng. Pasalnya, kebutuhan pupuk untuk petani di Jateng tembus di angka 1,4 juta ton pada 2023.

Total pupuk bersubsidi yang dipasok pemerintah pusat pun minus 300 ribu ton lebih, jika dibandingkan dengan kebutuhan petani.

Padahal pertanian menjadi satu di antara sumber pertumbuhan perekonomian Jateng pada triwulan III 2023.

Baca juga: Mobil Sudaryono Dihadang Perempuan Solo, Ternyata Minta agar Dapat PIP

Data dari Pemrov Jateng, pada triwulan III 2023, sektor pertanian berkontribusi 0,27 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Jateng.

Selain pertanian kontribusi sektor transportasi mencapai 0,29 persen kemudian konstruksi 0,47 persen.

Lalu kontribusi sektor perdagangan 0,86 persen dan industri pengolahan dengan 1,43 persen.

Secara akumulatif, kontribusi beberapa sektor termasuk sektor pertanian membuat pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan III 2023 mencapai 5,07 persen.

Pertumbuhan ekonomi tersebut bahkan lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 5,05 persen pada periode yang sama.

Distribusi Langsung

Beberapa pakar dan politisi pun bersuara melihat kondisi tersebut, satu di antaranya Sudaryono.

Ketua DPD Partai Gerindra Jateng yang akrab disapa Mas Dar itu bahkan berujar, banyaknya petani di Jateng menunjukkan bahwa pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian dan kehidupan masyarakat. 

Calon Gubernur Jateng tersebut juga menuturkan, Petani di Jateng umumnya bekerja sebagai petani kecil.

Mereka mengelola lahan pertanian secara tradisional dan sebagian menggunakan teknologi modern dalam praktik pertanian. 

Untuk itu ia berkomitmen, lewat dukungan yang tepat, petani di Jateng dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan.

Bahkan para petani berkontribusi pada ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi lokal. 

"Inilah kunci untuk mewujudkan Jateng Maju Mapan.

Untuk itu, program distribusi pupuk langsung ke petani merupakan salah satu upaya agar pupuk tersedia tepat waktu dan dengan harga yang terjangkau," kata Mas Dar.

Lewat program tersebut, Mas Dar berharap dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

Selain itu guna mengurangi biaya produksi, serta meningkatkan kesejahteraan jutaan petani di Jateng. 

"Petani sejahtera tidak hanya melahirkan benih-benih padi terbaik saja tetapi juga generasi bangsa yang semakin kuat," imbuhnya. (*)

Baca juga: Sudaryono Sosialisasikan Program Bantuan Modal Tanpa Bunga di Pasar Gombong Kebumen

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved