Berita Demak

Diharapkan Jadi Solusi, Bantuan Rumah Apung Rp50 Juta Justru Ditolak dan Membebani Warga Demak

Sejumlah warga korban rob di Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menolak bantuan pembangunan rumah apung.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Istimewa
ILUSTRASI. Warga meninggikan jalan kampung di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, yang tergenang rob. Sejumlah warga menolak menerima bantuan material Rp50 juta untuk pembangunan rumah apung lantaran harus merakit secara mandiri. 

"Ya, mending bantuan kayu. Kerepotan yang menerima bantuan (rumah apung). Mending relokasi tapi ya tidak punya tanah," terang dia.

Berbeda dari Tasman, Mukromin, memilih menerima dan merakit sendiri rumah apung hingga bisa ditempati.

Dia mengakui, bantuan dari Pemkab Demak hanya berupa materil senilai Rp50 juta.

"Ini dapat rumah apung saya kerjakan sendiri. Sudah ada gambarnya, detail. Saya serabutan, ya tukang kayu, tukang batu," beber dia.

Dihubungi terpisah, Kasi Perencanaan Desa Timbulsloko Mukhtar mengatakan, sejauh ini, hanya satu rumah apung yang terealisasi.

"Sementara satu, pengajuan itu ada sembilan apa tujuh," ujar Mukhtar, saat dihubungi melalui WhatsApp, Kamis malam.

Ia tidak merinci bagaimana realisasi bantuan rumah apung ke depannya.

Kendati demikian, ia tidak menampik, masyarakat lebih menginginkan renovasi rumah, ketimbang rumah apung.

"Dari masyarakat minta renovasi rumah. Kalau rumah apung ada yang mau dan ada yang tidak mau," kata dia. (Kompas.com/Nur Zaidi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biaya Perakitan Jadi Alasan Warga Demak Menolak Bantuan Rumah Apung".

Baca juga: Peringatan Bagi Penderita Asma: Hasil Penelitian, Gelombang Panas Bisa Picu Sesak Napas dan Mengi

Baca juga: Lagi-lagi Pesawat Garuda Pengangkut Calon Haji Bermasalah, Keberangkatan Kloter 41 Kendal Molor

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved