Berita Semarang
Sering Jadi Korban Kekerasan dan Diskrimininasi, Buruh Perempuan Tuntut Pemerintah Beri Perlindungan
Para aktivis buruh di Kota Semarang menuntut pemerintah memberi perlindungan bagi buruh perempuan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
Aturan itu juga semakin menindas dan tidak memberikan jaminan serta kesejahteraan buruh perempuan dalam bekerja.
Baca juga: Ratusan Ribu Buruh Siap Demo May Day di Berbagai Daerah, di Jakarta Kepung Istana Negara
Bahkan, dia menilai, pemerintah dan DPR RI bekerja sama dengan pengusaha, menjalankan sistem kerja kontrak dan outsourcing yang terbukti merampas kepastian kerja dan mimpi kesejahteraan kaum buruh.
"Hampir seluruh kaum buruh di Indonesia merasakan kebijakan ini, baik secara sadar maupun tidak sadar, sistem kerja kontrak dan outsourcing ini menguntungkan pihak pengusaha karena mereka tidak harus mengeluarkan beban biaya jika buruh ter-PHK dari tempat kerjanya," paparnya.
Melihat kondisi itu, lanjut dia, pihaknya menuntut negara mencabut Undang-undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, dan seluruh peraturan turunannya.
Juga, menghapus sistem kerja kontrak, outsourcing, dan sistem magang.
Tuntutan lain, hentikan upah murah lalu berlakukan upah layak nasional.
"Berikan kebebasan beserikat, setop diskriminasi, intimidasi dan arogansi di tempat kerja serta hentikan kriminalisasi terhadap aktivis buruh," tandas dia. (*)
Baca juga: Pertimbangkan Survei, Golkar Buka Peluang Usung Bakal Calon di Luar Partai di Pilkada Kota Semarang
Baca juga: Harga Bawang Merah di Blora Tembus Rp40 Ribu Per Kg, Petani Berharap Harga Tak Anjlok saat Panen
Ada Sejumlah RT Tolak Dana Operasional Rp 25 Juta, Wali Kota Semarang Merasa Tak Masalah |
![]() |
---|
Konflik Memanas, Warga Pasang Spanduk Usir Keluarga Bocah 'Mlipir Sungai' di Semarang |
![]() |
---|
Tak Semua RT di Kota Semarang Tergiur Bantuan Rp25 Juta Per Tahun, RT di Perumahan Tegas Menolak |
![]() |
---|
Protes Kebijakan Zero ODOL, Tio Pasang Bendera One Piece di Belakang Truk Kontainernya |
![]() |
---|
TPA Brown Canyon Dikeluhkan Warga, Pemkot Semarang Siap Bertemu Pemkab Demak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.