Berita Jateng

Perintah Pj Gubernur Jateng kepada Bupati/Wali Kota soal Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan

Inflasi bulanan yang cukup tinggi disebabkan kenaikan harga beras dalam dua pekan terakhir. Ini instruksi Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana.

Penulis: budi susanto | Editor: mamdukh adi priyanto
ist/dok pemprov jateng
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jateng Semester I Tahun 2024 dan Persiapan Menghadapi Ramadan di Ballroom Hotel Tentrem, Kota Semarang, Rabu (6/3/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengimbau seluruh kepala daerah bupati dan wali kota di Jateng untuk memastikan ketersediaan pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.

"Sangat penting untuk memastikan ketersediaan bahan pokok strategis dengan harga yang terjangkau," kata Nana saat memberikan arahan dalam acara High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jateng Semester I Tahun 2024 dan Persiapan Menghadapi Ramadan di Ballroom Hotel Tentrem, Kota Semarang, Rabu (6/3/2024).

Dijelaskan Nana, posisi inflasi Jateng pada Februari 2024 secara month to month sebesar 0,57 persen.

Baca juga: Bazar Pangan di Alun-alun Cilacap Sesak Emak-emak, Berton-ton Sembako Murah Ludes

Inflasi bulanan yang cukup tinggi disebabkan kenaikan harga beras dalam dua pekan terakhir.

Sedangkan inflasi secara year on year mencapai 2,98 persen. 

Kondisi inflasi jelang Ramadan dikatakannya perlu ditekan lagi oleh semua stakeholder, agar tidak melonjak tinggi. 

Ada sejumlah isu yang perlu diwaspadai menjelang Ramadan, diantaranya tren kenaikan harga beras.

Baca juga: Harga Beras di Semarang Sempat Turun Rp100/Kg, Pemprov Jateng Giatkan Gerakan Pangan Murah

Hingga 1 Maret 2024, harga beras medium di Jateng mencapai Rp15 ribu perkilogram atau 37 persen di atas harga acuan pembeli (HAP). 

Selain itu, kenaikan harga sejumlah komoditas sembako akibat kenaikan permintaan.

4 Komoditas Perlu Intervensi

Setidaknya empat komoditas yang perlu dilakukan intervensi, yaitu beras medium yang harganya 37,6 persen di atas HAP, yaitu beras premium yang harganya 20,9 persen di atas HAP, cabai merah besar yang harganya 62,6 persen di atas HAP, dan gula pasir yang harganya 26,2 persen di atas HAP.

Adapun enam komoditas lain juga berstatus waspada, yaitu telur ayam ras 16 perseb di atas HAP, cabai merah keriting 41 persen di atas HAP, bawang putih 23 persen di atas HAP, cabai rawit merah 35,6 persen, minyak 5,7 persen di atas HAP dan kedelai impor 22,8 persen di atas HAP.

Menurut Nana, sejumlah langkah antisipasi sudah mulai dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah, diantaranya menggelontorkan bantuan beras Bulog kepada masyarakat dan beras SPHP di pasaran.

Khusus di Jateng, Pemprov Jateng juga mengeluarkan cadangan pangan untuk membantu masyarakat yang belum menerima bantuan pangan dari Bulog.

Baca juga: Harga Beras Melambung di Pasaran, Bupati Wonosobo Salurkan Bantuan Pangan

"Kami juga mengadakan gerakan pangan murah (GPM) yang dilakukan dari Januari sampai idulfitri sebanyak 100 kali.

Saat ini sudah berjalan 75 kali," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved